Amanat.id- Tibra Overseas Edu menyelenggarakan Webinar bertajuk “How to Get LoA from Group of 8 Universities in Australia” yang dilaksanakan secara online melalui zoom, Sabtu (23/11/2024).
Acara tersebut turut menghadirkan awardee beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) alumni The University of Melbourne, Himayatinnisa Septiyana atau yang akrab disapa Taya.
Taya memaparkan tips untuk mengajukan Letter of Acceptance (LoA) pada lampiran beasiswa universitas, yang mana langkah utamanya, yaitu seseorang harus masuk dalam eligibility criteria.
“Pastikan kalian masuk dalam eligibillity criteria di universitas dan program yang dituju sebelum permohonan LoA diajukan,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa banyak dokumen yang harus dilengkapi dan diterjemahkan.
“Transkip nilai, data diri, atau dokumen pelengkap lainnya harus dipersiapkan serta telah diterjemah,” katanya.
Ia menyarankan untuk mempersiapkan dokumen tersebut jauh-jauh hari karena proses penerjemahan yang cukup lama.
“Proses penerjemahan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, butuh waktu dua bulan bulan untuk persiapan dokumen,” jelasnya.
Lanjutnya, pengiriman LoA bisa menggunakan agen atau Lembaga Admisi.
“Dalam pengajuan LoA dapat menggunakan agen ke beberapa universitas di Australia,” tuturnya.
Setelah pengiriman pengajuan, sambung Taya, perlu waktu yang cukup lama juga untuk menerima balasan pengajuan.
“Bahkan sampai dua bulan untuk menerima balasan dari pihak universitas karena mengajukan LoA tidak lama sebelum semester baru,” ucapnya.
Taya menyarankan bahwa ketika mengirimkan LoA lebih baik dicantumkan pada badan Email alih-alih mengirimkan Email dan proposal reset secara langsung.
“Kesalahan ketika mengirimkan LoA adalah mengirimkan email beserta proposal reset secara langsung karena bisa jadi otomatis langsung masuk pada daftar SPAM. Lebih baik tuliskan pada badan email saja,” jelasnya.
Taya juga membagikan pengalamannya ketika berkuliah di The University of Melbourne yang memiliki standar dan kualitas pendidikan yang tinggi.
“Standar dan kualitas Pendidikan tinggi serta kurikulum yang membebaskan jenjang karir yang lebih luas merupakan alasan saya,” ucapnya.
Lanjutnya, tata kota dan living kost di Australia juga menjadi pertimbangannya untuk melanjutkan studi di sana.
“Tata kota yang baik dan living kost yang murah dibandingkan kota lain juga dapat menjadi pertimbangan untuk memilih melanjutkan pendidikan di sana,” pungkasnya.
Reporter: Putri Hikmatussa’diah
Editor: Dwi K