
Amanat.id- Sebagai upaya menjadi kampus riset, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo terbitkan 36 buku dari tiap-tiap fakultas saat Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025, Sabtu (16/5/2025).
Penerbitan buku dalam acara PBAK 2025 ini merupakan inisiatif dari Dewa Eksekutif Mahasiswa (DEMA) yang berkolaborasi dengan penerbit Digdaya Book, Semarang.
Direktur Digdaya Book, Muhammad Syafiq Yunesa menjelaskan tulisan dalam buku tersebut merupakan hasil karya mahasiswa baru dari tiap fakultas.
“Semua mahasiswa baru dari seluruh fakultas mengirim tulisan,” katanya.
Ia memaparkan bahwa ada proses kualifikasi dari hasil tulisan yang telah dikumpulkan.
“Namun ada penjaringan untuk menentukan tulisan mana yang akan diterbitkan,” jelasnya.
Lanjutnya, ada beberapa kriteria tulisan untuk diterbitkan.
“Dalam penjaringan ada beberapa kriteria, seperti tulisan yang paling minim plagiasi dan penggunaan Artificial Intelligence (AI), tulisan dalam bentuk word, serta yang paling rapih,” tuturnya.
Syafiq menuturkan tema tulisan menggambarkan ciri khas dari masing-masing Program Studi (Prodi).
“Tulisannya dalam bentuk artikel dan opini dengan tema berbeda-beda, disesuaikan dengan masing-masing fakultas dan jurusan,” ucap Syafiq.

Isu dari mahasiswa Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) merupakan isu yang paling menarik menurut Syafiq.
“Dari Sosiologi itu tentang, tradisi dan modernisasi. Tidak hanya membicarakan teori sosiologi tetapi bagaimana konteks tradisi disesuaikan dengan hari ini,” jujurnya.
Ia mengaku buku tersebut juga akan diperjual-belikan kepada khalayak umum.
“Nantinya akan ada open Pre Order (PO) sampai awal September untuk umum, tidak hanya mahasiswa UIN saja,” imbuhnya
Syafiq menceritakan ada beberapa kendala dalam proses penerbitan.
“Ada beberapa kendala, seperti durasi waktu yang hanya tiga hari, tulisan yang masih berantakan, dan anggaran untungnya dari pihak birokrasi bisa membantu terkait anggaran,” ujar Syafiq.
Meski begitu, Syafiq berkomitmen akan mendukung inovasi tersebut sebagai bentuk meningkatkan literasi.
“Saya sangat mendukung karena merupakan cara untuk meningkatkan literasi dimulai dengan menulis hal-hal kecil,” ucapnya.
Wakir Rektor (WR) III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’i turut menanggapi hal tersebut secara positif.
“Itu merupakan hal positif karena menggambarkan UIN Walisongo sebagai universitas riset,” ucapnya, (14/8).
Ia juga mengatakan akan berusaha membantu untuk riset dan penerbitan.
“Jika itu berhubungan dengan program-program positif Insyaallah akan kami bantu,” ujarnya.
Reporter: Yumna Amiliatun Nida
Editor: Moehammad Alfarizy