![]() |
Abraham Samad saat menyampaikan materi di Auditorium 1 UIN Walisongo |
Amanat – Abraham Samad, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2011-2015 hadir sebagai pembicara dalam Seminar Nasional yang diadakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Walisongo di Auditorium 1, Rabu (18/1).
Seminar yang didahului dengan pelantikan Dema UIN Walisongo periode 2017 tersebut, mengusung tema “Meneguhkan Integritas Mahasiswa dalam Upaya Pencegahan Korupsi di Indonesia.”
Dalam penyampaiannya, Samad menjelaskan tentang sembilan nilai integritas upaya pencegahan korupsi di Indonesia. Sembilan nilai itu ialah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan.
“Kepedulian berarti memiliki sensitifitas kemanusiaan dan kemandirian berarti tidak mudah diintervensi oleh orang lain,” ujar pria kelahiran Makasar itu.
Lebih lanjut, Samad menambahkan, bahwa salah satu penyebab masifnya korupsi di Indonesia adalah sifat permisif masyarakat mengenai praktik korupsi.
“Mereka kadang mengganggap lumrah perilaku-perilaku korupsi di sekitarnya, seperti suap, pungutan liar, dan sebagainya,” ujarnya.
Menurut alumnus Universitas Hasanuddin Makasar tersebut, penyakit korupsi di Indonesia sudah sampai pada tahap kronis. Oleh karena itu, mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam memberantas korupsi di Indonesia. Samad mengatakan, penting untuk memiliki nilai-nilai integritas yang kuat di dalam diri mahasiswa.
“Mahasiswa harus memiliki daya juang dan kritis yang kuat untuk memberantas korupsi,” ucapnya.
Alfita Salsabila