• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Minggu, 13 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Eksistensi Laki-laki dalam Lingkup Kesetaraan Gender

Co-Founder "Aliansi Laki-laki Baru", Nur Hasyim menuturkan bahwa laki-laki harus memiliki keterlibatan dalam diskusi kesetaraan gender

Revina Annisa Fitri by Revina Annisa Fitri
1 tahun ago
in Varia Kampus, UIN Walisongo
0

Baca juga

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

Kesetaraan gender, Gender dalam perspektif laki-laki, Eksistensi laki-laki, Konteks kesetaraan gender, UIN Walisongo,
Nur Hasyim sedang menjelaskan kesetaraan gender dalam perspektif laki-laki di Gedung Amcor Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (22/5/2024). (Amanat/Revina).

Amanat.id- American Corner (Amcor) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo bersama US Embassy Jakarta mengadakan Talkshow “Gender Equality and Women’s Right Gender in Men’s Perspective in Islam” di Gedung Amcor Kampus 3, Rabu (22/5/2024).

Co-founder “Aliansi Laki-laki Baru”, Nur Hasyim menjelaskan tentang kesetaraan gender dari perspektif laki-laki.

Hasyim menuturkan bahwa laki-laki harus terlihat dalam diskusi gender equality.

“Penting laki-laki dibuat visible, biar terlihat dalam diskusi kesetaraan gender,” tambahnya.

Hal tersebut, lanjutnya, bertujuan agar laki-laki dikritisi dan tidak memunculkan toxic masculinity.

“Laki-laki bersembunyi dalam diskursus kesetaraan gender, akibatnya mereka tidak dikritisi, kemudian muncul toxic masculinity,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Hasyim, laki-laki memiliki kebebasan untuk menjadi diri sendiri, tanpa khawatir di-stigma oleh masyarakat.

“Mereka memiliki kebebasan untuk menjadi diri sendiri, tanpa khawatir di-stigma karena memilih jalan yang berbeda dari biasanya, misalnya menjadi bapak rumah tangga,” ucapnya.

Ia juga menuturkan, sejak kecil laki-laki dibatasi mengekspresikan emosi manusiawi.

“Sejak kecil laki-laki dibatasi mengekspresikan emosi manusiawi, dengan alasan ‘anak laki-laki kok cengeng kayak perempuan’,” katanya.

Menurutnya dalam konteks kesetaraan gender, laki-laki tidak harus melakukan hal berisiko untuk tampil maskulin.

“Laki-laki tidak harus mengambil pekerjaan berisiko hanya untuk menunjukkan masculinity mereka,” tegasnya.

Hasyim mengatakan bahwa dalam gender equality, seseorang bisa belajar berkompromi dan bernegosiasi.

“Gender equality belajar tentang kompromi dan bernegosiasi, gak ada yang ‘kita selesaikan dengan cara laki-laki’,”

Tak hanya itu, Hasyim juga menuturkan bahwa laki-laki harus sadar akan kekuasaan yang dimiliki.

“Laki-laki harus sadar akan privilege dan kekuasaan mereka, supaya tidak memonopoli gerak perempuan,”

Lanjutnya, laki-laki juga harus berkomitmen untuk tidak melakukan pelecehan terhadap perempuan.

“Laki-laki commit tidak melakukan pelecehan terhadap perempuan,” katanya.

Ia mengatakan, menyuarakan kesetaraan gender menjadi salah satu cara untuk mengikuti teladan Nabi.

“Nabi Muhammad adalah laki-laki dan dia menyuarakan kesetaraan gender,” tutupnya.

Reporter: Revina Annisa

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: eksistensi laki-lakigender dalam perspektif laki-lakikesetaraan genderkonteks kesetaraan genderuin walisongo
Previous Post

3 Paradigma Pembangunan Berperspektif Gender

Next Post

Kuliah Kebutuhan Tersier, Sekda Semarang; Butuh Pendidikan Vokasi Karena Hilirisasi

Revina Annisa Fitri

Revina Annisa Fitri

Related Posts

SEMA UIN Walisongo, Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal, UIN Walisongo, Kenaikan UKT
Varia Kampus

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

by Moehammad Alfarizy
7 Juli 2025
0

...

Read more
PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

7 Juli 2025
Prodi Baru UIN Walisongo, Prodi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Prodi Baru, Pembukaan Prodi Baru

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

21 Juni 2025
Parkir mahasiswa, Penertiban parkir UIN Walisongo, Proyek cut and fill, Pembangunan gedung profesi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Lahan parkir 

Belum Tampak Pembangunan, Kabag RT Pastikan Proyek Gedung Profesi Terpadu UIN Walisongo Tetap Berlanjut

18 Juni 2025
UIN Walisongo, KKN MIT UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN Reguler, KKN 2025

KKN MIT dan Reguler UIN Walisongo Tahun 2025 Resmi Dibuka, Mahasiswa Keluhkan Informasi Mendadak

14 Juni 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

7 Juli 2025
SEMA UIN Walisongo, DPRD Kota Semarang, Audiensi DPRD, Kota Semarang, Suharsono

SEMA UIN Walisongo Adakan Audiensi ke DPRD Kota Semarang, Bahas Kemiskinan hingga Hukum

6 Juli 2025
Penulisan Ulang Sejarah, Sejarah Indonesia, Motif Penulisan Sejarah, Kontroversi Penulisan Sejarah, Badrul Munir Chair

Dosen Hermeneutika UIN Walisongo Duga Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sarat akan Kepentingan

14 Juni 2025
kkn uin walisongo, kkn mit uin walisongo, uin walisongo, kkn 2025, kkn mit

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Keluhkan Adanya Kewajiban Katering dari Oknum Desa

12 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend