Amanat.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR) ke 75 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melakukan sosialisasi sadar stunting kepada ibu hamil di Desa Wanutunggal, Kecamatan Godong, Selasa (20/10/2020)
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberi edukasi tentang bahaya stunting dan cara untuk mencegah penyakit stunting bagi anak balita dan batita. Pasalnya pada tahun 2019, anak-anak di Indonesia masih banyak yang terkena penyakit stunting akibat kekurangan gizi.
Bahkan dalam data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa balita stunting pada tahun 2018 mencapai 30,8 persen. Sementara, Indonesia menempati peringkat kedua setelah Kamboja di Kawasan Asia Tenggara dan peringkat ke 5 di Dunia.
Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi Mahasiswa KKN RDR UIN Walisongo kelompok 39, mengungat tempat sosialisasi berada di pedesaan dengan tingkat kesehatan yang masih minim. Selain itu, perlu untuk menyadarkan masyarakat agar lebih menjaga kesehatan gizi bagi bayi saat masih dalam kandungan dan bahkan setelah lahir
Pemateri sosialisasi, Latifatus Sakinah menyebut stunting sebagai kondisi gagal tumbuh pada balita di 1000 hari pertama kehidupan anak. Ifa, sapaan akrabnya juga menyampaikan beberapa ciri-ciri anak yang memiliki stunting.
“Stunting biasanya menyerang balita dengan ciri pertumbuhan gigi terlambat, kurang fokus dalam belajar, terlambat pubertas, tinggi badan tidak sesuai pada usia seharusnya. Apalagi saat usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam,” Jelasnya
Sementara itu, salah satu bidan desa, Ida Maslikah mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, sosialisasi ini penting untuk memberi pengetahuan baru kepada Ibu hamil agar lebih berhati-hati dalam menjaga dan merawat bayi sejak dalam kandungan
“Terlebih dalam kasus ini ibu berperan penting dalam merawat anak. Bukan hanya setelah lahir namun juga sejak masih dalam kandungan,” imbuhnya.
Reporter: Nur Aeni Safira