
Amanat.id– Hujan deras pada hari pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo tahun 2025 menimbulkan perubahan rundown acara, Selasa (12/8/2025).
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo, Muhammad Mu’tasim Billah mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana antisipasi jika terjadi kendala cuaca.
“Melihat hujan deras sejak malam hingga subuh, kami bersama panitia menyiapkan rencana dengan mengubah beberapa bagian rundown,” ujarnya.
Ia menjelaskan pihaknya juga mendapat arahan langsung dari Wakil Rektor (WR) 3 untuk memindahkan lokasi kegiatan.
“Awalnya PBAK dilaksanakan di lapangan utama, namun dialihkan ke Gedung Serba Guna (GSG) dan Auditorium,” ungkapnya.
Tasim menambahkan, rundown pembukaan PBAK yang semula dijadwalkan pagi hari dialihkan.
“Karena hujan lebat di luar kendali panitia, kami menukar jadwal. Pembukaan dilaksanakan siang hari, sedangkan pagi diisi materi akademik, pengenalan lembaga kemahasiswaan, sosialisasi gender, orasi ilmiah, dan lainnya,” jelasnya.
Selain perubahan di hari pertama, Tasim juga mengungkapkan adanya pergeseran agenda di hari ketiga.
“Seharusnya hari pertama ada pembuatan video paper mob dan parade budaya fakultas. Namun, karena waktu terpotong hujan, kegiatan tersebut dipindahkan ke hari ketiga,” tuturnya.
Koordinator Acara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Kasalva Bila Putri Ramadhani mengaku mendapat respon cepat dari panitia PBAK saat hujan mengguyur kampus.
“Tadi pagi panitia PBAK langsung menghubungi koordinator acara untuk memberitahukan perubahan rundown, sehingga kami harus mengganti lokasi kegiatan,” katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga berinisiatif untuk memindahkan transit peserta ke dalam Gedung FISIP.
“Karena hujan belum reda, kami berinisiatif mengosongkan sebagian ruangan di Gedung FISIP untuk dijadikan tempat transit peserta,” ujarnya.
Salah satu peserta PBAK dari Prodi Ilmu Politik, Miftaqul Rizqa Aulia, mengaku sempat kesulitan berangkat karena hujan deras.
“Hujan deras di hari pertama PBAK menimbulkan kekhawatiran. Lapangan becek dan halaman kampus yang masih diguyur hujan membuat kami bingung harus transit di mana,” imbuhnya.
Meski begitu, Rizqa merasa terbantu dengan kesigapan panitia.
“Untungnya, setibanya di kampus kami langsung diarahkan untuk transit ke dalam gedung fakultas,” tuturnya.
Reporter: Meyra Karunia Putri
Editor: Moehammad Alfarizy