• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, 28 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Youtube VS Televisi, Siapa yang Akan Mati?

Menurut pengamat media Universitas Indonasia, Amelia Hezkasari Day, beralihnya masyarakat ke digital bukan berarti orang menghilangkan kebiasaan menonton televisi. Masyarakat hanya beralih ke medium lain.

Afifah Kamaliyah by Afifah Kamaliyah
3 tahun ago
in Artikel
0
(Dokumen Kompasiana.com).

Penggunaan YouTube di Indonesia bahkan dunia sebagai sarana publikasi konten video terus meningkat pesat dari tahun ke tahun. Lebih dari dua miliar orang di dunia saat ini menjadi pengguna Youtube. Ini artinya YouTube digunakan oleh sepertiga dari seluruh pengguna internet di dunia.

Dilansir dari Pers-Youtube, jam tayang YouTube setiap harinya mencapai 1 miliar jam konten ditonton. Perhitungan tersebut sebagai jam penayangan video YouTube yang ditonton setiap hari. Berbeda dengan kondisi televisi saat ini. Dari sisi penonton, YouTube telah menyaingi televisi sebagai media yang sebelumnya lebih sering diakses orang Indonesia.

Menurut pengamat media Universitas Indonasia, Amelia Hezkasari Day, beralihnya masyarakat ke digital bukan berarti orang menghilangkan kebiasaan menonton televisi. Masyarakat hanya beralih ke medium lain.

Penelitian lembaga rating AC Nielsen pada 2019 menemukan fenomena bahwa kepemilikan smartphone dalam lima tahun terakhir sangat pesat, mencapai 250 persen.

Peningkatan yang begitu pesat membuat waktu yang dihabiskan masyarakat yang mengkonsumsi media digital meningkat dalam tiga tahun terakhir. Jika awalnya hanya 2 jam 26 menit, menjadi 3 jam 20 menit perhari.

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Masih dalam periode yang sama, waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, baik streaming, kabel, maupun gratis hanya mengalami kenaikan sedikit, dari 4 jam 54 menit menjadi 4 jam 59 menit.

Tidak hanya masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan, masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah pedesaan juga semakin banyak yang mengakses YouTube. Beberapa faktor yang melatarbelakangi hal tersebut antara lain penyediaan internet yang baik dan harga paket data yang semakin terjangkau.

Youtube sesuai dengan keinginan milenial

Dari hasil penelitian yang dikutip dari ITS News menyebutkan bahwa konsumen berusia 13-24 tahun menghabiskan 11,3 jam perminggu hanya untuk menonton video online dibandingkan dengan 8,3 jam untuk menonton jadwal rutin televisi.

Beralihnya milenial ke medium baru tentu saja bukan tanpa alasan. YouTube sebagai platform untuk menonton video saat ini paling banyak diminati milenial karena dapat ditonton di manapun dan kapanpun.

YouTube lebih banyak pilihan tontonan yang dapat diakses semua kalangan. Sedangkan televisi, tidak dapat memilih lebih banyak tontonan. Konsumen hanya bisa mengikuti apa yang ditayangkan saja. Dapat disimpulkan jika konten televisi sangat terbatas dan tidak begitu menarik bagi generasi saat ini.

Apakah YouTube akan menggeser Televisi?

Hadirnya televisi dan youtube memiliki peran yang sama sebagai media informasi. Yang membedakan, televisi hanya berbentuk informasi satu arah, sedangkan YouTube mampu memberikan ruang bagi penontonnya untuk berkomentar, kritik, dan saran melalui kolom komentar yang disediakan. Meski begitu, hingga saat ini di banyak rumah yang ada televisi, tak jarang memiliki lebih dari satu televisi.

Sebelum maraknya media daring, media cetak seperti koran maupun tabloid menjadi sesuatu yang banyak diminati masyarakat. Namun, seiring banyaknya media daring, media cetak masih ada walaupun mengalami penurunan peminat.

Tak berbeda jauh dari kasus televisi dan YouTube. Meski penikmat acara televisi banyak yang beralih ke medium yang baru, televisi akan tetap hidup dengan terus menerus mengalami penurunan peminatnya. Namun, bagaimana dengan televisi, akankah akan mati?

Penulis: Afifah

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: perkembangan youtubetelevisiYouTube
Previous Post

Nalar Cacat Clickbait Pada Media

Next Post

Broken Home dan Stigma Negatif yang Tumbuh

Afifah Kamaliyah

Afifah Kamaliyah

Sedang berjuang menuju 45kg.

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend