Amanat.id- Ajakan untuk mengikuti aksi turun ke jalan menolak Revisi Rancangan Undang-undang 2019 menjadi topik yang ramai diperbincangkan di lingkungan UIN Walisongo, Senin (23/09/2019).
Selain itu, dalam pamflet yang bertuliskan “UIN Resmi Libur” yang tersebar di media sosial itu juga mengajak mahasiswa UIN Walisongo untuk mengosongkan kelas pada Selasa (24/09/2019).
Atas beredarnya informasi tersebut, Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama UIN Walisongo, Achmad Arief Budiman menyatakan informasi tersebut bukan berasal dari pihak kampus UIN Walisongo.
“Tidak ada instruksi resmi dari lembaga ataupun pimpinan untuk peniadaan kuliah. Klaim ataupun penyadaran pimpinan ataupun institusi menyatakan tidak benar” ujarnya.
Namun, tambah Arif, sebagian pimpinan fakultas telah memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengosongkan kelas.
“Bukan berarti tidak ada aspirasi untuk mahasiswa turun ke jalanan. Memang ada sebagian pimpinan fakultas yang memberikan kesempatan untuk mengosongkan kelas,” terangnya.
Arief juga mengimbau untuk mahasiswa agar memberikan aspirasi secara elegan dan tidak anarkis.
“Jauhi tindakan anarkis dan provokatif. Tujuan mahasiswa adalah melakukan perbaikan menuju sistem yang lebih baik,” tambahnya.
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kelembagaan, M. Mukhsin Jamil juga mengeluarkan surat edaran bernomor 2998/Un.10.0/RI/PP.00.9/09/2019 yang menyatakan bahwa, kegiatan akademik pada tanggal 24/09 tetap berjalan seperti biasa dan meminta untuk seluruh civitas akademika melakukan aktivitas seperti biasa.
Reporter: Fitriya Madani
Editor: Agus Salim I.