Amanat.id – Di hari kedua Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), Direktur Amnesti Internasional, Usman Hamid menyampaikan orasi ilmiah tentang refleksi kemanusiaan terkait pembentukan karakter yang berkeadilan, Selasa (20/08/2019)
Dalam orasinya yang bertempat di Lapangan Utama Kampus III UIN Walisongo, Usman menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami kemunduran khususnya pada Hak Asasi Manusia, kebebasan dan demokrasi. Hal itu ditandai dengan 3 sebab, yaitu meningkatnya intoleransi keagamaan, menguatnya politik moralitas agama, dan melemahnya pengorganisasian gerakan sipil.
“Meningkatnya intoleransi keagamaan yang membuat pemerintah menggunakan kebijakan nasionalis yang berlebihan. Sebab lainnya adalah menguatnya politik moralitas agama, dan melemahnya pengorganisasian gerakan sipil,” ujar Usman.
Lebih lanjut, ia menerangkan tentang sentimen nasionalisme sempit yang digunakan untuk melemahkan sosok-sosok aktifis dan penegak hukum yang berani serta pandai membongkar korupsi.
“Bahkan penegak hukum yang berani dan pandai membongkar korupsi. Seperti novel baswedan,” kata Usman.
Diakhir orasinya, ia meminta mahasiswa untuk tidak mewarisi semangat kebangsaan yang sempit, keagamaan yang sempit, sehingga terwujudlah persatuan umat manusia di dunia.
“Kebangsaan kita, keagamaan kita, haruslah memuliakan nilai-nilai kemanusiaan, memiliki pembebasan manusia, sehingga kemanusiaan itu tak hanya menuntun kita menjadi persatuan Indonesia, tapi juga persatuan umat manusia di dunia,” tuturnya.
Reporter: M. Fauzan Aflachi
Editor: Afifah K