Amanat.id – Story Whatsapp pagi ini ramai dengan kalimat kecewa terhadap Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Walisongo. Rasa kecewa mahasiswa itu dipicu oleh kelas ujian Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Ikhtibar Mi’yar Kafaah Al ‘arabiyah (IMKA) yang sudah penuh sejak pukul 08.00, Selasa (26/02/2019).
Tidak hanya hari ini, setiap tanggal 26 mahasiswa UIN Walisongo selalu digegerkan soal kursi yang habis, dan sistem PPB yang dinilai bobrok. Sistem pendaftaran ujian TOEFL dan IMKA tersebut dibuka setiap tanggal 26 setiap bulan. Pada pelaksanaanya kebijakan ini malah menimbulkan rasa kecewa bagi mahasiswa semester atas.
Diana (bukan nama sebenarnya) salah satu mahasiswi semester 8 Jurusan KPI mengungakapkan bahwa sejak pukul 07.00 WIB telah membuka situs sim-ppb.walisongo.ac.id untuk mendaftar ujian TOEFL.
“Aku buka webnya dari sekitar jam tujuh pagi terus jam delapanan lebih 6 menit webnya trouble, sampai jam 08.45 malah lihat story temen kelasnya sudah full,” jelasnya melalui pesan singkat dari Whatsapp.
Seperti ditulis oleh mahasiswa UIN Walisongo Pendidikan Matematika semester 8 ini, ia mengungkapkan kekesalannya di story Whatsapp karena tidak mendapatkan kelas.
“Dan kesekian kalinya saya tidak mendapat kelas, terimakasih untuk kalian yang sudah mengambil hak kami anak semester tua,” tulisnya.
Bahkan ada juga yang mengaitkannya dengan Akreditasi UIN Walisongo.
“Sistem PPB aja bobrok minta akreditasi A,” tulis salah satu mahasiswa semester 8.
Hal yang serupa juga dialami mahasiswi Psikoterapi semester 8.
“Alhamdulillah. Terimaksih PPB, terimakasih uinwali-nine telah menyadarkan betapa murahnya UKT ku, terimakasih pula karena terus memotivasi diri ini untuk kerja lembur bagai qhuda supaya bisa terkumpul pundi-pundi rupiah untuk membeli jadwal tes demi tercapainya target lulus 2019,” tulisnya di story Whatsapp.
Diakhir story Whatsappnya, ia juga mengomentari server web PBB yang selalu eror.
Reporter: Iin Endang W.
Editor: Rima DP