Amanat.id- Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo sebagai “Pemrakarsa dan Penyelenggara Konferensi Secara Virtual Lintas Negara Terbanyak”, Jumat (25/09/2020).
Dalam acara Virtual International Conference 2020 Education in The Era of Post Covid-19 Pandemic dengan invited speaker dari 21 negara tersebut, UIN Walisongo mengajukan pencatatan rekor ini sejak sebulan yang lalu semula hanya 18 negara menjadi 21 negara.
“Tim MURI telah menilai dan menyatakan bahwa UIN Walisongo dan FITK dengan sah menerima penghargaan rekor Konferensi Secara Virtual Lintas Negara Terbanyak, melebihi target yang diajukan semula 18 menjadi 21 negara, capaian rekor konferensi internasional ini merupakan yang terbanyak, jadi UIN Walisongo mencatatkan sejarah ini”, kata Sri Widayati Senior Manager MURI
Sri Widayati menambahkan, saat dunia mengalami pandemi, UIN Walisongo tetap menunjukkan eksistensinya mengajak masyarakat dunia tetap produktif dan saling berdiskusi tentang pendidikan di era post-pandemi covid-19.
Sementara itu, Dekan FITK Lift Anis Ma’shumah mengatakan, capaian yang ditorehkan universitas dan fakultas ini tidak terlepas dari peran serta dan dukungan segenap pimpinan UIN Walisongo, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan tim Share to Care Volunteers Bapak Andi Asrifan dan Ibu Muthmainnah di Jakarta.
“Rekor yang diraih ini akan menjadi penyemangat baru untuk menuju Universitas Riset Dunia” tegas Lift yang pernah mengikuti shortcourse di Belanda dan Australia.
Sebagai Fakultas yang fokus di dunia pendidikan, lanjut Lift, FITK selalu hadir dan berkontribusi kuat dalam melahirkan ide dan solusi terbaik dunia pendidikan menghadapi pandemi ini.
Saat penyerahan piagam penghargaan kepada Rektor dan Dekan FITK oleh Manager MURI di Gedung ICT Lantai 4 Kampus 3 UIN Walisongo, Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq menyampaikan terimakasih atas penghargaan dari MURI ini sebagai komitmen menjadi kampus kelas dunia.
“Kampus harus mengambil inisiasi untuk kembangkan pendidikan dengan adaptasi dan format baru,” ungkap Guru Besar Ilmu Tafsir ini.
Imam menambahkan, pihaknya mencoba mengambil inisiasi, bahwa pendidikan Islam bisa ikut memberi makna di tengah covid, sehingga perlu formula khas.
Sebagai informasi, tim MURI mencatat, menilai dan mengamati secara langsung ada 31 presenter dari luar negeri dan 44 presenter Indonesia dari 17 universitas, jumlah keseluruhan ada 21 negara yang terlibat aktif.
Reporter: Syifa