
Amanat.id- Beberapa minggu lalu, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mendirikan pos satpam baru di dekat diamond Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), area itu sekaligus menjadi pintu masuk menuju gedung rektorat dan Islamic Development Bank (IsDB) kampus 3.
Kepala Tukang, Nurhadi menyampaikan bahwa pembangunan ditargetkan selama 1 bulan, tetapi waktunya terpotong karena harus menunggu atap kering.
“Targetnya memang satu bulan, menunggu sekitar dua minggu agar semen yang di atapnya kering,” ujarnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Kamis (28/12/2023).
Dirinya menjelaskan, jika semen bagian atap belum kering dapat berisiko bocor dan ambruk.
“Seandainya semennya itu tidak kering, kemungkinan akan bocor, bahkan bisa ambruk,” ujarnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, lanjutnya, tukang akan lembur dan ditambah.
“Ada dua solusi antara lembur sama tambah tukang dan itu biasanya dilakukan dua-duanya,” tuturnya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa penambahan tukang tidak akan berpengaruh pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan gaji pekerja.
“Jika seperti itu, untuk RAB dan gaji tetap seperti yang sudah dibuat,” ucapnya.
Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Walisongo, Muhammad Munif menuturkan bahwa anggaran pembangunan pos satpam akan dibayar berdasarkan progres pembangunan pada 2023. Kemudian akan dianggarkan kembali pada 2024.
“Kalau selesainya segitu, akan dibayar segitu. Nanti tahun 2024 akan diajukan kembali anggarannya dan posnya akan dilanjutkan pembangunannya,” tuturnya.
Mengenai sumber dana pembangunan, ia tidak tahu pasti. Namun, bisa berasal dari negara dan Badan Layanan Umum (BLU).
“Saya gak tau dananya dari mana, tetapi sumbernya ada dua, dari negara dan BLU. Yang lebih tahu Satuan Pemeriksa Internal (SPI),” ucapnya.
Salah satu mahasiswi FDK, Ameryl setuju dengan pembangunan pos satpam UIN Walisongo. Namun, dirinya mempertanyakan pembangunan yang belum kunjung selesai.
“Kalau pembangunannya lama perlu dipertanyakan, apakah karena cuaca atau memang dananya gak ada untuk mengerjakan lebih cepat,” ujarnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Rabu (3/1/2024).
Reporter: Moehammad Alfarizy
Editor: Fathur