Amanat.id– Puluhan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo melancarkan aksi demo di depan Kantor Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas (PKM-U), Kamis (12/9/2019).
Mereka menuntut kelanjutan dari keputusan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) dan Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) atas tuntutan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebagaimana yang telah dikirimkan kepada rektor pada Sabtu lalu (7/9/2019).
Keputusan atas pengawalan UKT itu menjelaskan, jika dalam kurun waktu 3×24 jam setelah disampaikan dan belum ada tanggapan dari rektor maka, Dema-U dan Sema-U akan mengambil sikap tegas.
Ketua Senat Mahasiswa FITK, Rizal Alfian Achmad menjelaskan aksi ini dilancarkan sebab sampai detik itu ketua Dema-U belum memberikan tanggapan atas keputusan tuntutan UKT yang telah disepakati.
“Sebenarnya banyak sekali permasalahan yang tadinya ingin kita bahas. Namun, belum juga ada jawaban atau aksi dari Dema,” katanya.
Rizal menambahkan, pihaknya juga merasa Dema-U kurang berkomitmen dengan apa yang disampaikan.
“Kami ingin menyadarkan Dema-U bahwa hari ini UKT merupakan peristiwa yang pelik untuk mahasiswa UIN walisongo semarang,” tegasnya.
Melihat ada keramaian di luar kantornya, Ketua Dema-U Pryo Ihsan Aji segera turun ke lokasi.
Ia mengatakan, sikap tegas yang akan diambil Dema-U dalam menyikapi tuntutan UKT gagal karena kurangnya koordinasi dengan Sema-U. Mahasiswa asal Ponorogo itu menambahkan sebagai lembaga legislatif utama universitas, keputusan yang dibuat juga harus berhati-hati.
“Keputusan kemarin memang terlalu terburu-buru tanpa memikirkan hal lain terlebih dahulu,” tambahnya.
Meskipun begitu, Pryo menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya telah bertemu dengan Wakil Rektor III. Dalam pertemuan itu, telah disepakati akan ada audiensi perihal UKT dengan birokrasi pada 23 September mendatang.
“Nantinya kami akan meminta penambahan kuota mahasiswa yang direkomendasikan untuk banding UKT dan mempertanyakan mekanisme penentuan UKT itu sendiri,” pungkasnya.
Reporter: Nur Fitrya M