• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 3 Oktober 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Tujuh Alasan Mengapa Sebaiknya Kamu Tidak Jadi Workaholic

Seorang workaholic memiliki ambisius dalam bekerja yang melebihi batas wajar. Di mana mereka akan merasa bersalah dan gelisah jika tidak bekerja

Ridho Alamsyah by Ridho Alamsyah
3 tahun ago
in Lifestyle
0
Sumber foto: starjogja.com

Workaholic adalah istilah yang sering disematkan kepada mereka yang menggilai sebuah pekerjaan. Pada umumnya, workaholic adalah suatu kondisi dari seseorang yang mementingkan pekerjaan secara berlebihan dan melalaikan aspek kehidupan yang lain.

Seorang workaholic memiliki ambisius dalam bekerja yang melebihi batas wajar. Di mana mereka akan merasa bersalah dan gelisah jika tidak bekerja. Ia juga telah kehilangan kontrol pada dirinya sendiri akan waktu kapan istirahat dan kapan waktu bekerja.

Bekerja keras untuk suatu hal adalah sesuatu yang baik, hal itu menunjukan keseriusan seseorang akan pekerjaannya. Namun workaholic juga mempunyai dampak negatif, karena perilakunya yang senang bekerja. Berikut adalah dampak negatifnya

Gangguan kesehatan fisik

Dampak ini adalah dampak yang paling utama dialami seorang workaholic. Karena tubuh dan pikiran terlalu diforsir untuk terus bekerja. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dimuat dalam Harvard Business Review. Dalam artikel yang ditulis oleh Leike Ten da Nancy P. Rothbard mengungkapkan bahwa mereka yang mengalami workaholic lebih cenderung mengeluhkan masalah seperti sindrom metabolic, sulit tidur, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan gangguan kesehatan fisik lainnya.

Baca juga

Terjebaknya Generasi Milenial dalam Perangkap Sandwich Generation

Kamu Susah Tidur? Coba 5 Tips Ini Agar Cepat Tidur!

3 Langkah Fokus pada Diri Sendiri

Gangguan kesehatan mental

Selain masalah kesehatan fisik, kesehatan mental juga sering diderita para workaholic. Masalah yang sering dijumpai seperti depresi, kesehatan psiko-somatik, kelelahan emosional, perasaan sinisme, hingga menyebabkan masalah kesehatan OCD (Obsessive Compulsive Disorder). OCD merupakan gangguan psikologis yang mempengaruhi pikiran dan perilaku penderitanya. Biasanya penderita akan merasakan takut dan khawatir tanpa ada alasan yang jelas.

Hilangnya kepekaan sosial

Seorang workaholic biasanya melupakan masalah-masalah lain diluar pekerjaannya. Hal itu akan menjadikan mereka sebagai manusia yang anti-sosial karena terlalu fokus pada pekerjaannya di kantor. Bahkan, sangking candunya dengan pekerjaan, mereka sering mengambil lembur sehingga interaksi sosial dengan pergaulan sekitar rumah menjadi sangat jarang.

Terasingkan dari keluarga

Hilangnya kepekaan sosial seorang workaholic pada lingkungan sekitarnya juga dapat dirasakan oleh keluarga sendiri. Ketidakhadiran interaksi dengan keluarga membuat anggota keluarga merasa kehilangan.

Perilaku boros

Workaholic tidak melulu berbicara soal etos dan semangat kerja. Di mana semakin banyak bekerja, semakin banyak uang yang didapat. Biasanya mereka bekerja hanya untuk kepuasan pribadinya, bukan untuk target atau suatu tujuan tertentu.

Kecanduannya dalam bekerja membuatnya tidak mau menghabiskan waktu untuk memasak makanan sendiri atau membeli di kantin yang tersedia di kantor. Walhasil mereka akan memesan makanan menggunakan jasa delivery. Dari masalah kesehatan workaholic juga mengeluarkan banyak uang untuk ke dokter dan membeli suplemen penambah stamina.

Ancaman produktivitas

Dikarenakan kebugaran fisik workaholic menurun, hal itu akan berimbas pada daya kerja, inovasi, ketangkasan, dan kreasi. Jika seorang workaholic terlihat semangat bekerja, hal itu bukan berarti mereka dapat menjamin produktivitas kerjanya. Bisa jadi itu adalah kemampuan dirinya yang sedang menurun.

Perfeksionis yang membahayakan

Para workaholic memang cenderung bersifat perfeksionis. Tetapi sifat ini tidak selalu baik. Perfeksionisnya workaholic bisa jadi tidak rasional. Mereka juga akan merasa gelisah terus menerus saat hasil pekerjaannya tak sesuai dengan apa yang diinginkan. Menurut Dr. Randall S. Hansen, educator dan penulis buku seputar motivasi, di masa sekarang workaholic bukan hanya sebatas kecintaanya terhadap pekerjaan. Namun juga berkaitan dengan tuntutan finansial, sosial dan juga teknologi.

Tuntutan finansial mambuat orang harus menghasilkan banyak uang untuk kebutuhan hidup. Sementara tuntutan sosial lebih berkaitan pada budaya kerja masyarakat atau negara tertentu. Sedangkan tuntutan teknologi dipengaruhi oleh adanya e-mail, dan media sosial yang menjadikan kita tidak dapat beristirahat meskipun anda sudah di rumah.

 

Penulis: Ridho Alamsyah

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: gila pekerjaankecanduanpekerjaworkaholic
Previous Post

Talkshow Moderasi Beragama, Fahmi Latifudin Ajak Generasi Milenial Tolak Radikalisme

Next Post

Sekat

Ridho Alamsyah

Ridho Alamsyah

Related Posts

Sandwich Generation, Artikel Sandwich Generation, SKM Amanat
Artikel

Terjebaknya Generasi Milenial dalam Perangkap Sandwich Generation

by Lawinda Rahmawati
7 September 2023
0

...

Read more
Ilustrasi tidur

Kamu Susah Tidur? Coba 5 Tips Ini Agar Cepat Tidur!

28 September 2022
Fokus pada diri sendiri

3 Langkah Fokus pada Diri Sendiri

27 September 2022
Ilustrasi Quarter Life Crisis. (Pixabay)

3 Tips Kendalikan Quarter Life Crisis

23 September 2022
Manfaat minum air hangat

6 Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Tidur

20 September 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Gilang Dhielafararez, Partai Politik, UIN Walisongo

Gilang Dhielafararez; Menyamakan Ideologi Politik guna Mencapai Tujuan Bersama

12 September 2023
Andi Fauzan, Peran Penting Humas, UIN Walisongo

Peran Penting Humas di Era Teknologi Informasi

13 September 2023
Perpustakaan UIN Walisongo, Mahasiswa Disabilitas UIN Walisongo, UIN Walisongo

Fasilitas Perpustakaan bagi Mahasiswa Disabilitas UIN Walisongo Masih Belum Merata

14 September 2023
Prodi ISAI UIN Walisongo, UIN Walisongo

Belajar Asik di Bawah Pohon ala Prodi ISAI UIN Walisongo

14 September 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend