• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, 28 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Toxic positivity : Emosi Negatif Itu Perlu

Toxic positivity merupakan suatu keadaan dimana seseorang mencoba untuk menuntut dirinya sendiri ataupun orang lain agar selalu bersikap serta berpikir positif, dan menolak emosi negatif.

Syifa Mariyatul Kibtiyah by Syifa Mariyatul Kibtiyah
1 tahun ago
in Lifestyle
0
Sumber: Fimela.com

Kita pasti pernah menjadi tempat curhat bagi seseorang, atau bahkan kita sendiri pernah melakukannya. Namun terkadang kita menjadi bingung untuk memberikan tanggapan juga solusi, apalagi jika terkait masalah pribadi.

Akhirnya, memberikan kata-kata positif menjadi pilihan yang bisa kita lakukan. Padahal sebenarnya bukan hal itu yang orang tersebut perlukan. Terlebih, memberikan kata-kata positif justru dapat memberikan dampak buruk bagi orang tersebut. Itulah yang dikenal dengan istilah toxic positivity.

Toxic positivity merupakan suatu keadaan dimana seseorang mencoba untuk menuntut dirinya sendiri ataupun orang lain agar selalu bersikap serta berpikir positif, dan menolak emosi negatif.

Seorang psikolog, Mary Hoang berpendapat bahwa kata-kata penyemangat yang dianggap positif sering kali bisa membuat orang merasa lebih buruk. Sebab dituntut untuk selalu bersikap positif mengakibatkan emosi yang ingin diluapkan menjadi tertahan dan terpendam.

Tak jarang juga, kita membandingkannya dengan keadaan orang lain. Hal itu justru dapat menyebabkan masalahnya terasa diremehkan karena dianggap tidak memiliki hak untuk merasakan emosi negatif.

Baca juga

Kamu Susah Tidur? Coba 5 Tips Ini Agar Cepat Tidur!

3 Langkah Fokus pada Diri Sendiri

3 Tips Kendalikan Quarter Life Crisis

Mungkin maksudnya memang baik, tetapi jika terus menerus dilakukan, menahan emosi dapat menyebabkan seseorang semakin terjebak pada masalahnya sendiri. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk bersikap positif.

Lalu, bagaimana menghadapinya?

Cobalah ganti perkataan yang cenderung menuntut positif dengan “Aku paham perasaan kamu, wajar kamu bisa merasa begitu”, “Kalau mau nangis jangan ditahan, biar kamu lega”, dan masih banyak lagi perkataan yang menenangkan.

Setelah keadaan sudah menjadi tenang, barulah memulai berbicara dan mendiskusikan langkah kedepannya untuk mencari solusi bersama.

Membiarkan seseorang meluapkan emosi negatif itu perlu, bahkan merupakan hal yang normal. Sebab, hal itu meupakan salah satu bentuk kita menghargai juga mencintai diri sendiri. Perlu diingat kembali, jika dapat menjadi pendengar yang baik, kita pun akan didengarkan orang lain dengan baik.

Penulis: Syifa Mariyatul Kibtiyah

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: emosi negativpositivityToxic
Previous Post

Agar Self Reward Tak Berujung Pemborosan

Next Post

Menjadikan Fenomena “Salah Jurusan” Lebih Bermakna

Syifa Mariyatul Kibtiyah

Syifa Mariyatul Kibtiyah

Related Posts

Ilustrasi tidur
Lifestyle

Kamu Susah Tidur? Coba 5 Tips Ini Agar Cepat Tidur!

by Kiki Yuli Rosita
28 September 2022
0

...

Read more
Fokus pada diri sendiri

3 Langkah Fokus pada Diri Sendiri

27 September 2022
Ilustrasi Quarter Life Crisis. (Pixabay)

3 Tips Kendalikan Quarter Life Crisis

23 September 2022
Manfaat minum air hangat

6 Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Tidur

20 September 2022
Glass ceiling penghambat perempuan

Glass Ceiling, Penghambat Perempuan dalam Berkarir

12 September 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend