Senja yang kau tiup telah padam petang tadi
Keheningan membungkus tawa anak-anak
Tawa yang putar bersama meredupnya cahaya
Lalu terlelap mejadi gelap
Tak ada ruang untuk tangis bernyanyi
Suaranya hilang entah dirampas siapa
Mereka hanya berjalan sebagai mayat
Tak lagi melihat
Tak lagi mendengar
Kekasihku,
Simpan air mata untuk kegelapan ini
Mata airku telah habis tak sanggup lagi membasuhnya
Dipaksanya mengalir pada sungai-sungai entah milik siapa
Kekasihku, jangan menangis..
Mari nyalakan sepasang lilin
Kehidupan baru akan lahir
Dari dua titik cahaya
Mohammad Azzam Ashari,
Mahasiswa asal Kendal. Lurah kampoeng sastra Soeket Teki.