• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 23 Mei 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Tips Menghindari Kebiasaan Tsundoku Buku

Tsundoku bukanlah hal yang positif, sulitnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan memicu akibat yang lebih fatal yaitu meningkatnya sifat konsumtif seseorang. 

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
4 tahun ago
in Artikel
0

Baca juga

Realitas Semu Emosi Pria

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

Sumber foto: pixabay.com

Sebagai mahasiswa membeli buku bacaan maupun jenis buku lainya merupakan hal yang umum dilakukan, mungkin banyak dari kita gemar sekali membeli buku,hampir setiap bulan kita menambah koleksi di rak dengan buku-buku keluaran baru maupun buku lama yang telah kita incar.

Namun seringkali kita tidak membaca buku sampai selesai dan hanya menjadikan pemanis ruangan atau sekedar koleksi.
Dalam budaya masyarakat Jepang kebiasaan ini disebut dengan istilah “tsundoku” yang di definisikan sebagai kebiasaan seorang yang gemar membeli buku namun tidak membacanya hingga selesai. Tentu perilaku tsundoku bukanlah hal yang positif, sulitnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan memicu akibat yang lebih fatal yaitu meningkatnya sifat konsumtif seseorang.

Lalu bagaiamana cara mengatasi perilaku tsundoku buku? Berikut tipsnya

Bangun rutinitas
Hal ini mungkin terdengar sepele, namun membangun rutinitas terutama di pagi hari merupakan hal yang penting untuk dilakukan mulai dari mengatur jadwal bersih-bersih, belanja hingga jadwal mencuci adalah hal kecil yang dapat kita bangun di pagi hari.

Membangun rutinitas di pagi hari sedikit banyak mempengaruhi bagaimana kita berhasil menjalani hari, bagaimana kita berhasil menyelesaikan tugas-tugas kita pada hari itu.

Jam baca
Setelah kita sudah terbiasa dengan rutinitas, membuat jam baca merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Entah hanya 30 menit atau satu jam jika hal ini dilakukan secara rutin, membaca buku bukan lagi suatu hal yang sulit karena kendala waktu yang terkadang terasa cepat padahal diri kitalah yang tidak bisa menganturnya.

Pilih buku yang menarik
“hanya perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca,cari buku itu mari jatuh cinta”. Begitulah kalimat yang dilontarkan Najwa Shihab. Tidak perlu membaca buku yang sedang popular atau banyak dibaca orang namun cukup baca buku yang menarik menurut diri sendiri. Jika sudah suka dengan topik yang diangkat dalam buku maka tidaklah sulit bagi kita untuk terus membaca dan menyelesaikanya.

Matikan gawai
Di zaman yang serba digital perhatian dan waktu kita banyak tersita untuk menatap layar gawai, akibatnya banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan karena waktu yang terbuang sia-sia. Maka dari itu mematikan gawai ketika membaca sangat penting untuk dilakukan selain menjadikan lebih fokus mematikan gawai juga menjadikan diri kita lebih rileks dan tenang.

Buat jadwal beli buku & wishlist buku
Membuat jadwal beli buku dapat mengontrol diri kita dari sikap boros dan konsumtif. Selain itu, dengan membuat daftar buku yang kita butuhkan dan menentukan target buku yang akan kita beli membuat diri kita lebih sadar saat membeli barang sehingga terhindar dari sikap gegabah saat berbelanja.

Penulis: Faiq Yamamah

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: kebiasaan tsundoku bukumembeli bukuTsundoku buku
Previous Post

Mengapa Kita Harus Percaya dengan Mulut Politisi?

Next Post

Ini Alasan Mengapa Wanita Lebih Sering Menangis

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender
Artikel

Realitas Semu Emosi Pria

by Redaksi SKM Amanat
13 Mei 2025
0

...

Read more
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025
Gelar Pahlawan, Gelar Pahlawan Soeharto, Kontroversi Gelar Soeharto, Gelar Pahlawan Nasional, Soeharto

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

22 April 2025
Rumah Ibadah, Aturan Pendirian Rumah Ibadah, Intoleransi Agama, Fenomena Intoleransi di Indonesia, Pelanggaran Kebebasan Beragama

Rumah Ibadah adalah Milik Tuhan dan Hamba-Nya

3 April 2025
lebaran, tradisi lebaran, tradisi unik lebaran, tradisi menyambut lebaran, tradisi menarik lebaran

Ragam Tradisi Menarik dalam Menyambut Lebaran di Berbagai Negara

30 Maret 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
may day, aksi may day, peringatan hari buruh, demo buruh, demo buruh semarang

Peringati May Day, Buruh Berharap Aspirasinya Didengar dan Diselesaikan

2 Mei 2025
hmj kpi, talkshow kepenulisan, tips menulis, agus mulyadi, kpi uin walisongo, uin walisongo

HMJ KPI Hadirkan Agus Mulyadi, Tekankan Pentingnya Menulis bagi Generasi Muda

8 Mei 2025
Aksi May Day, May Day Semarang, Tolak UU Ciptaker, Aliansi Buruh Semarang, Aksi Buruh Semarang

Gelar Aksi May Day, Aliansi Buruh Tolak UU Ciptaker hingga Tegakkan Supremasi Sipil

2 Mei 2025
FORMAKIP UIN Walisongo, PMB UIN Walisongo, Bantuan KIP-K, Pemotongan Biaya KIP-K, UIN Walisongo

Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

19 Mei 2025
Load More

Trending News

  • Aksi Diam, Aksi Diam UIN Walisongo, Perpustakaan UIN Walisongo, Aksi Diam Perpustakaan, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo

    Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Aksi Diam Tuntut Kembalikan Jam Normal Perpustakaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca dan Menelaah Falsafah Mandor Klungsu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend