
Amanat.id—Suara gemuruh dari arah Barat menarik perhatian Sahid Sadam, Mahasiswa program studi (prodi) Manajemen Dakwah (MD). Sontak ia menoleh untuk memastikan yang terjadi. Sahid tersentak tatkala menyaksikan satu pohon tumbang di depan Laboratorium Dakwah (Labda) menimpa tiang listrik dan beberapa kendaraan mahasiswa, Kamis (17/11/2022).
Kebetulan, Sahid dan temannya–Marselino Sahat Samosir–menjadi korban tersebut. Motor mereka ambruk tertimpa pohon tumbang.
“Kronologi peristiwa tumbangnya pohon tersebut karena gejala alam yang tak bisa diprediksi. Jadi, saya sebagai korban tidak bisa menyalahkan pihak kampus karena peristiwa ini tidak ada yang tahu kapan akan terjadi,” tambahnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh korban lain, M. Alan Salafudin, mahasiswa prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Alan tidak menuntut ganti rugi kepada pihak kampus.
“Untuk kerugian pastinya pihak kampus dan beberapa mahasiswa dirugikan. Untuk kerusakan sepeda motor saya dan mahasiswa lain, kami tidak menuntut pihak kampus untuk menyumbangkan dana, tetapi jika pihak kampus memberi, kami sangat berterima kasih,” ungkapnya.
Sementara itu, pendapat berbeda dilayangkan oleh Salma Ummur Khoir. Menurutnya, kejadian tersebut merugikan beberapa mahasiswa yang menjadi korban dan pihak kampus.
“Ada beberapa bagian sepeda motor saya yang rusak, bahkan ada yang lebih parah dari saya. Untuk itu, saya berharap ada tindak lanjut agar kejadian ini tidak terulang kembali,” ucapnya.
WD II FDK Memilih Bungkam
Menanggapi kejadian tersebut, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Reni Megawati memberikan saran agar peristiwa tersebut mendapat tindak lanjut.
“Untuk penanganan peristiwa ini, alangkah baiknya dibicarakan dengan Ibu atau Bapak Ketua Jurusan (Kajur). Karena mereka bisa membantu tindak lanjut ke pihak yang lebih berwenang, yaitu Dekanat Fakultas Bidang Keuangan,” sarannya.
Kajur MD Siti Prihatiningtyas juga berpendapat bahwa perlu adanya penanggulangan peristiwa tersebut.
“Dalam peristiwa yang terjadi, diperlukan pengecekan khusus untuk pepohonan yang sudah tidak sehat. Jika dibiarkan dapat menjadi salah satu faktor penyebab tumbangnya pohon dan untuk penanganan peristiwa ini yang lebih berwenang adalah Bapak Dekan,” ujarnya.
Mengenai tindak lanjut peristiwa pohon tumbang menimpa kendaraan mahasiswa, Amanat.id mencoba untuk menghubungi Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Safrodin untuk meminta bantuan dalam penanganan peristiwa tersebut.
Namun, ketika dihubungi melalui WhatsApp, tidak ada respons jawaban. Saat tim Amanat.id mencoba menemui, Safrodin meminta agar dibicarakan di WhatsApp saja. Sementara itu, hingga Jumat (18/11) pesan yang dikirim kedua kalinya belum juga dibalas.
Reporter: Kumala
Editor: RM.