
Amanat.id- Calon mahasiswa baru (maba) 2019 tampak ramai didepan Gedung Kopertais Kampus 1 UIN Walisongo, mereka sedang melakukan verifikasi berkas jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun 2019 agar resmi menjadi mahasiswa UIN Walisongo Semarang, Senin (6/5/2019).
Sesuai dengan jadwal, hari itu adalah tepat dimana calon maba angkatan 2019 yang lolos jalur SPAN-PTKIN diharuskan verifikasi dokumen di Kampus 1. Bersamaan dengan itu pula, Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) menggelar aksi “Duduki Rektorat Jilid II” atas problematika Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Ikhtibar Mi’yar Kafaah Al ‘arabiyah (IMKA).
Alhasil dari pantauan Amanat.id, saat rombongan aksi memasuki kampus 1 dan melewati Gedung Kopertais, itu menjadi perhatian sendiri bagi calon maba, mereka tampak menonton dengan keheranan.
Calon maba asal Kendal, Nurul Fatmawati mengatakan, awalnya ia pikir itu bukan aksi demo, ia tertarik karena ini merupakan hal baru jadi ia merasa terhibur.
“Saya pikir itu bukan aksi demo, tapi saya ikut nonton aja, setuju saja, untuk menghibur diri,” ungkapnya.
Ditempat lain, hal yang sama juga diungkapkan Ali Nur Majid, calon Maba asal Sragen tersebut mengatakan, aksi yang dilakukan sekelompok mahasiswa tersebut merupakan hiburan baginya.
“Mungkin bagi sebagian orang cukup mengganggu, namun bagi saya ini cukup menghibur, karena hal baru,” katanya saat ditemui Amanat.id didepan gedung Kopertais.
Ia mengatakan, awalnya ia kaget dan melihatnya adalah suatu hal yang aneh karena ini di bulan puasa.
“Ini kan bulan puasa, kok malah begitu. Apa nggak buang buang waktu dan tenaga ya,” ucap Calon maba Jurusan Manajemen Haji dan Umroh.
Reporter: Rima Dian P.