• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Senin, 21 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Terapkan 4 Konsep Ikigai Agar Hidup Lebih Bernilai

Ketika menerapkan ikigai, maka kita akan terhindar dari rasa malas.

by Redaksi SKM Amanat
3 tahun ago
in Lifestyle, Artikel
0
Diagram konsep ikigai
Diagram Konsep Ikigai. (Sumber: Pixabay)

Ketika terbangun di pagi hari, pernahkah terlintas di benak terkait pertanyaan, “Hari ini aku mau ngapain, ya?” atau “Di usia yang sekarang, aku harus ngapain, sih?”.

Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan sederhana dalam memahami makna tujuan hidup di dunia. Orang yang mempunyai tujuan hidup cenderung semangat dan penuh motivasi dalam menjalani hari-harinya karena ada tujuan yang harus digapai.

Inilah yang dimaksud dengan Ikigai; cara seseorang memahami tujuan hidup agar lebih bermakna. Ikigai merupakan prinsip hidup masyarakat Jepang. Menurut Akihiro Hasegawa, psikolog klinis dan profesor di Universitas Toyo Eiwa, kata ikigai muncul di periode Heian (794-1185). Kata “gai” berasal dari kata kai yang artinya bernilai.

Hasegawa menemukan bahwa orang Jepang percaya apabila mengumpulkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam kehidupan sehari-hari akan membuat hidup terasa lebih bernilai. Pada tahun 2001, kata ikigai resmi dimasukkan sebagai bagian dari bahasa sehari-hari di Jepang.

Ketika menerapkan ikigai, maka kita akan terhindar dari rasa malas. Diri kita akan menjadi semangat menjalani hari.

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

4 Konsep Ikigai

Pada dasarnya, Ikigai terdiri dari empat komponen:

1. Kegemaran

Hal ini berkaitan dengan kegemaran. Kegemaran adalah hal yang terus membuatmu semangat, tidak pernah lelah, dan sukarela melakukannya. Misalnya, seseorang yang menyukai bermain basket. Artinya, olahraga adalah passion-nya.

2. Kemampuan

Hal ini berkaitan dengan profesi. Profesi bisa berkaitan dengan latar belakang pendidikan atau spesialisasi keahlian. Profesi diartikan sebagai pekerjaan yang membutuhkan keahlian.

Misalnya, seseorang yang menguasai software, networking, dan PC troubleshooting. Hal ini bisa mengantarkannya mendapatkan profesi di bidang IT support.

3. Kebutuhan

Hal ini berhubungan dengan cara agar dapat mendatangkan keuntungan. Boleh jadi, ada banyak hal yang disukai, mulai dari menulis cerita, bernyanyi, bermain musik, dan sebagainya. Namun, manakah di antara itu semua yang lebih menonjol dan akan menghasilkan nilai jual?

4. Relevansi

Cobalah untuk melihat di sekitar! Apa yang kurang dan apa yang harus diperbaiki? Jika sudah mengamati masalah yang ada di sekitar, kita bisa menemukan hal yang dibutuhkan dunia dari kita. Dengan ini, kita bisa mulai menjalankan misi untuk membantu sekitar.

Misalnya, ketika di lingkungan tempat tinggal masih minim edukasi bagi anak-anak panti asuhan. Kita bisa mulai membantu mengajar dan mengedukasi anak-anak panti asuhan tersebut.

Penulis: Revina Annisa Fitri

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: IkigailifestylePrinsip hidup
Previous Post

Bawakan Tajuk Monoplay Tema Kemerdekaan, Teater Mimbar Sukses Gelar Pertunjukan

Next Post

Jenggala Debu

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read moreDetails
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
SEMA UIN Walisongo, DPRD Kota Semarang, Audiensi DPRD, Kota Semarang, Suharsono

SEMA UIN Walisongo Adakan Audiensi ke DPRD Kota Semarang, Bahas Kemiskinan hingga Hukum

6 Juli 2025
Prodi Baru UIN Walisongo, Prodi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Prodi Baru, Pembukaan Prodi Baru

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

21 Juni 2025
ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

29 Juni 2025
Kasus Pembunuhan, Kasus Iwan Budi, Pembunuhan Anggota PNS, Iwan Budi, AJI Semarang

Hampir Genap Tiga Tahun, Kasus Pembunuhan Anggota PNS Iwan Budi Belum Ada Titik Terang

3 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend