
Amanat.id- Mahasiswi Hukum Pidana Islam (HPI), Siti Hardianti berhasil memperoleh predikat wisudawan terbaik Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93 dalam wisuda ke-88 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub, Selasa (23/05/2023).
Sempat mengambil cuti di semester awal, mahasiswi yang sering disapa Yanti tersebut tidak percaya ketika dirinya terpilih menjadi wisudawan terbaik FSH.
“Setiap orang pasti punya ceritanya masing-masing ketika buat skripsi. Saya sendiri sempat ambil cuti di semester tiga,” ujar Yanti.
Menurut Yanti walaupun dirinya sempat mengambil cuti, keinginan untuk cepat lulus dan pulang ke rumah dengan membawa gelar menjadi motivasi awal untuk segera menyelesaikan perkuliahan.
“Kalau cepat selesai saya cepat pulang ke Kalimantan. Saya pulang harus membawa gelar,” tambahnya.
Dengan judul skripsi “Analisis Hukum Pidana Islam tentang Tidak Diterapkannya Sanksi Pidana Mati terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi”, ia sangat senang karena dapat membanggakan kedua orang tuanya.
“Orang tua saya nangis terus. Meskipun tidak bisa hadir, mereka berdua selalu nonton live-nya,” ungkapnya.
Yanti mengaku dirinya tidak terlalu pintar ketika kuliah dan hanya mencoba untuk tetap rajin dengan mengerjakan semua tugas yang diberikan.
“Saya tidak pintar, tapi masalah rajin, ayo dengan saya,” tuturnya.
Yanti mengatakan tidak harus pintar untuk mendapatkan IPK tinggi, menjadi rajin juga bisa menjadi faktor untuk meraih nilai tinggi.
“Menurut saya, tips dapat IPK tinggi adalah kerjain semua tugas dari dosen serta aktif karena tidak tahu dan ingin tahu,” tambahnya.
Tetap semangat dan selalu ingat orang tua menjadi pesan yang disampaikan oleh Yanti ketika mengakhiri wawancaranya dengan tim Amanat.id.
“Kalau udah mau nyerah dan nangis, ingatlah wajah kedua orang tua. Ada kedua orang tua yang perlu dibanggakan,” tutupnya.
Reporter: Rizki Gojali
Editor: Revina