
Amanat.id- Teater Mimbar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang gelar Studi Pentas dengan mengadaptasi naskah drama “Matahari ½ Mati” karya Agus Rego Subagyo, sastrawan Indonesia. Studi Pentas ini sekaligus menjadi tahap akhir proses Calon Warga Mimbar. Acara berlangsung di Auditorium I Kampus 1, Selasa (6/12/2022).
Dalam sambutan acara, Lurah Teater Mimbar, Ihsanul memberi apresiasi atas terlaksananya studi pentas karya angkatan 2022.
“Studi pentas ini sebagai proses akhir dari calon warga mimbar khususnya angkatan 2022,” ucapnya.
Pimpinan produksi (Pimpro), Arzaq Wahyu Syien menuturkan alasan dipilihnya naskah “Matahari ½ Mati” dalam studi pentas.
“Naskah ini mengemas konflik atau masalah yang dihadapi oleh sebuah keluarga, melalui naskah ini kami ingin menyampaikan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya masing-masing,” tuturnya.
Salah satu tim produksi, Zidni menambahkan bahwa terdapat banyak pesan moral yang disampaikan dari naskah ini, seperti konflik keluarga maupun personal.
“Meskipun manusia dipenuhi masalah dalam hidupnya pasti akan ada jalan keluar, bagaimana manusia menghadapi masalah dalam keluarga ataupun masalah personal,” ucapnya.
Meskipun studi pentas ini karya angkatan 2022 yang masih berstatus calon anggota, mereka kerap mendapatkan tanggapan positif dan antusiasme dari penonton.
Salah satu mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Najwa menyampaikan antusiasmenya saat melihat pertunjukan tersebut.
“Saya seneng banget, pertunjukannya memuaskan dan menghibur, penokohannya sangat tepat, ekspresi mereka sangat menghayati peran masing-masing, properti dan lighting mendukung suasana yang dibawakan, peran mereka berhasil membuat tawa penonton,” ucapnya.
Ia bahkan bertekad untuk mengikuti pertunjukan selanjutnya yang dilaksanakan oleh Teater Mimbar UIN Walisongo.
“Pertunjukannya sangat menarik, semoga pertemuan mendatang saya bisa menyaksikan karya mereka,” tutupnya.
Reporter: Sinta