Amanat.id – Rencana wisuda empat kali dalam setahun UIN Walisongo akan segera dipastikan. Agenda itu akan disusun usai wisuda periode Maret 2019 mendatang. Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan dan Kelembagaan Musahadi, ketika ditemui Amanat.id di kantornya, Senin (18/2/2019).
“Kepastiannya nanti menunggu SK Rektor, saat ini kita masih fokus akreditasi APT, tapi kita sedang mendiskusikan dan mempersiapkan hal itu secepatnya,” katanya.
Musa menjelaskan, alasan wisuda diadakan empat kali dikarenakan jumlah wisudawan yang semakin tahun semakin bertambah. Tercatat, periode Maret 2019 ini merupakan jumlah wisudawan terbanyak, yaitu mecapai 1129 wisudawan.
“UIN Walisongo inikan, makin tahun mahasiswanya semakin banyak, saat ini sudah mencapai 18.000, jadi yang masuk dan keluar, dalam artian diwisuda, itu harus seimbang,” jelas Musa.
Selain itu, ada juga masalah mengenai mahasiswa saat proses ujian munaqosah, perilaku mahasiwa yang mendaftar di detik-detik akhir atau last minute, hal tersebut menimbulkan dugaan terjadinya penurunan kualitas.
“Kita ingin menjaga kualitas, mahasiswa itu baru bangkit ketika jadwal sudah ditentukan wisuda tanggal sekian, akhirnya bendol di belakang,” kata Musa.
Ia berusaha mengintrodusir cara baru, menurutnya ada dua solusi, yaitu kapasitas ruang tempatnya yang di perluas atau kapasitas ruang tetap tapi frekuensinya yang ditambah.
“Nah, penyelesaiannya adalah dengan menambah frekuensinya, bukan diperbesar kapasitasnya,” katanya.
Menurutnya, frekuensi yang diperbanyak itu berdampak positif pada mahasiswa, masa tunggu untuk wisuda selanjutnya tidak akan terlalu lama.
“Tidak harus menunggu 6 bulan, cukup 3 bulan, itu juga bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa agar selesai 8 semester,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, akan menerapkan sistem kuota pendaftaran wisuda, mahasiswa tidak bertarung melawan jadwal, tapi bertarung melawan kuota.
“Selama ini mahasiswa bertarung melawan jadwal, sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengejar jadwal itu, nanti akan kita terapkan sistem kuota, jadi mahasiswa dikondisikan untuk bertarung melawan kuota,” jelasnya.
Ia mengatakan, dengan itu mahasiswa akan terdorong mendaftar munaqosah jauh-jauh hari dan mempersiapkannya jauh-jauh hari juga.
“Saat ini kami masih mendiskusikan dan mempersiapkan, nanti kita akan perhitungkan, kita perkirakan satu kali wisuda itu 650-700 wisudawan, agar lebih khusyuk wisudanya.” tambahnya.
Reporter: M. Hasib
Editor: Rima Dian Pramesti