Amanat.id- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo bekerja sama dengan TVRI Jawa Tengah mengadakan program acara “Nada dan Dakwah” dengan tema “Meneladani Spirit Dakwah Islam Walisongo”, Senin (03/04/2023).
Acara ini berlangsung secara online melalui kanal TVRI Jawa Tengah dan Live Streaming YouTube.
Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo, Syamsul Ma’arif turut hadir sebagai pemateri.
Syamsul Ma’arif mengatakan bahwa dakwah para Walisongo memberikan nilai-nilai kesadaran.
“Hidup memerlukan ilmu pengetahuan untuk memancarkan kebenaran yang akan menyinari hati orang-orang yang penuh dengan rasa ingin tahu,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwasannya model dakwah Walisongo cocok untuk diterapkan para pendakwah di Indonesia.
“Model dakwah Walisongo yang lembut sangat sesuai apabila diterapkan di Indonesia,” lanjutnya.
Syamsul mengatakan, model dakwah Walisongo mengantarkan semua orang untuk cinta pada kebenaran.
“Model dakwah Walisongo mengantarkan semua orang untuk cinta pada kebenaran dengan diadakannya pendekatan hati, bukan pada pendekatan yang menimbulkan konflik,” ucapnya.
Lebih lanjut, Syamsul menjelaskan tiga strategi dakwah Walisongo.
“Pertama ada memomong masyarakat dengan mengedepankan al insaniyah qabla tadayyun, yakni lebih mengedepankan kemanusiaan dari pada pokok ajaran agama,” ujar Syamsul.
Strategi lain, lanjutnya, adalah memiliki sikap aspiratif dan sosialisasi yang baik.
“Kedua disebut momot atau aspiratif. Para wali dengan piawai selalu mendengarkan aspirasi masyarakat ketika berdakwah,”
“Ketiga ada momor atau dikenal dengan gaul. Strategi ini menganggap semua manusia itu sama dan menjunjung social engagement.” tuturnya.
Syamsul pun berpesan agar senantiasa bisa meniru dan meneladani spirit dakwah milik Walisongo.
“Teladani spirit dakwah dari Walisongo yang lebih mengedepankan budaya dan cinta kasih menuju harmoni dan peleburan sosial tanpa sekat-sekat identitas,” tutupnya.
Reporter: Fahita Safiraturahman
Editor: Revina