
Amanat.id- Wakil Rektor III, Suparman Syukur siap pasang badan untuk jalan keluar problematika TOEFL-IMKA UIN Walisongo, hal itu beberapa kali ia katakan saat aksi yang dilakukakan Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) siang tadi di depan gedung Rektorat, Kamis (2/5/2019).
“Senin kan ada rapat rektor, maka silahkan mahasiswa menyampaikan surat dan audiensi kembali, Senin saya akan matur Pak Rektor, saya pribadi siap pasang badan untuk berembuk dengan yang lain untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Suparman setelah menemui mahasiswa di ruang sidang gedung Rektorat lantai 2.
Hanya beberapa perwakilan saja yang boleh memasuki ruang tersebut, diataranya perwakilan KBMW diantaranya Ketua Dema-U, Wakil Ketua Dema-U, Anggota Dema Divisi PSDM, Ketua Sema-U, Ketua PMII Komisariat UIN Walisongo, Ketua HMI Komisariat UIN Walisongo dan Ketua KAMMI Komisariat UIN Walisongo.
Ketua Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) Aghisna Bidzikrikal Hasan mengatakan, pihak kampus terlalu banyak alibi, semua yang dikatakan bersifat tunggu.
“Kami minta kejelasan, tetapi tidak jelas, oke. Tuntutan kami tidak terealisasi, oke. kami hanya diberikan informasi yang tidak jelas, dan jawabannya tunggu, dan hanya tunggu lagi,” katanya.
Suparman menanggapi hal tersebut, ia menghimbau kepada mahasiswa agar menyelesaikan permasalahan ini dengan dewasa.
“Saya mohon kepada mahasiswa dewasa dong, Kalau anda memahami saya, gak mungkin kan saya bilang. Yes semuanya oke karena saya my self, kalaupun saya benar, saya tetap yang disalahkan. Saya tidak pengecut, saya pasang badan, ada perubahan! membentengi apa yang seharusnya kita lakukan,” ungkapnya.
Di akhir perdebatan alot ini, KBMW meminta Suparman untuk menandatangani surat sebagai perwakilan.
“Untuk menyelesaikan dalam rembug ini, saya pasang badan, anda harus menghormati pasang badan saya lo yaa, ini kan berarti pertanggung jawaban saya sudah pasang badan, saya disini posisi membantu mahasiswa untuk kebaikan bersama maka tolong kendalikan teman-teman diluar.” ungkap Suparman.
Suparman juga mengajak mahasiswa didalam ruangan itu untuk bersama-sama menunaikan ibadah sholat dhuhur berjamaah bersamanya.
“Semua menjadi saksi, posisi saya yang i my self, saya juga memohon kepada teman-teman disini mengajak teman-teman yang diluar untuk sholat berjamaah bersama saya, karena kita sudah telat sholat berjamaah,” tutupnya.
Reporter: R. D. Pramesti