• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Selasa, 17 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Sudahkah Kita Bersyukur dalam Menjalani Hidup?

Dengan terus menerus memandang kehidupan orang lain, kapan kita bisa fokus bersyukur atas kebahagiaan hidup sendiri?

Nur Aeni Safira by Nur Aeni Safira
3 tahun ago
in Artikel
0

Baca juga

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

Realitas Semu Emosi Pria

Bersyukur
Ilustrassi anak lelaki yang sedang bersyukur. (Sumber: Pixabay)

“Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau daripada rumput sendiri.”

Istilah ini kerap menggambarkan seseorang yang sering membandingkan hidupnya dengan orang lain. Hal yang sering menjadi perbandingan seperti harta, prestasi, paras, dan sebagainya. Tanpa sadar kehidupan orang lain menjadi standar kebahagiaan atau kepuasan hidup.

Hidup milik sendiri memang terbilang belum sempurna sepenuhnya, tetapi dengan terus menerus membandingkan dengan kehidupan orang lain akan lebih melelahkan. Ini bukan bentuk penghakiman karena setiap orang memiliki hak untuk berkeluh kesah. Namun, mau sampai kapan menggantungkan kebahagiaan dengan standar orang lain?

Lalu, bagaimana mendefinisikan bahagia sesungguhnya?

Aristoteles berpandangan bahwa manusia akan berusaha keras mencapai kebahagian mereka sendiri. Menurutnya, ada tiga bentuk kebahagiaan dalam hidup yaitu hidup senang dan nikmat; menjadi warga negara yang bebas dan bertanggung jawab; dan menjadi ahli pikir dan filsuf.

Pemikiran Aristoteles kemudian didukung oleh Franz Magnis Suseno yang berpendapat bahwa pada dasarnya, setiap manusia adalah penyelamat dirinya sendiri dan harus mencari jalan sendiri untuk meraih kebahagiaan. Dari dua pemikiran tersebut, menegaskan bahwa manusia memiliki jalan masing-masing untuk mencapai kebahagiaan diri sendiri.

Bersyukur adalah Kunci Kebahagiaan Hidup

Memiliki pilihan sendiri atas hidup menunjukkan jika manusia mempunyai hak kebebasan dalam hidupnya. Kebebasan merupakan bagian dari kebahagiaan, dengan memiliki kebebasan manusia tidak merasa tertekan karena orang lain. Jadi, sebenarnya manusia mampu dan bisa memilih kebahagiaan mereka masing-masing.

Namun, meskipun sudah diberi kebebasan untuk menentukan kebahagiaannya, manusia seringkali menjadikan orang lain sebagai patokan dalam hidup.

Hidup orang lain memang terlihat lebih baik, tetapi bersyukur dengan hidup sendiri tidak terlalu buruk. Seperti yang tertera dalam QS. al-Baqarah ayat 216:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, dengan kamu tidak mengetahui.”

Dalam hidup, manusia tentu dihadapkan dengan berbagai cobaan bertubi-tubi yang tidak bisa dihindari. Ayat ini menjelaskan bahwa manusia mungkin tidak menyukai sesuatu yang ditakdirkan dalam hidup mereka, tetapi sebenarnya itu baik bagi dirinya, begitu pula sebaliknya.

Kebahagiaan tentunya hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri dan tidak bisa diambil oleh orang lain. Dengan terus menerus memandang kehidupan orang lain, kapan kita bisa fokus bersyukur atas kebahagiaan hidup sendiri?

Nur Aeni Safira

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: arti bahagiaBersyukurlifestyleMakna kehidupan
Previous Post

Tahap Pra-Workshop 2022 akan Segera Dilaksanakan, Cek Namamu Di Sini!

Next Post

“Kantin Kejujuran” di UIN Walisongo Tidak Diperbolehkan, Ini Alasannya!

Nur Aeni Safira

Nur Aeni Safira

Related Posts

Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu
Esai

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

by Ahmad Kholilurrokhman
8 Juni 2025
0

...

Read more
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025
Gelar Pahlawan, Gelar Pahlawan Soeharto, Kontroversi Gelar Soeharto, Gelar Pahlawan Nasional, Soeharto

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

22 April 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
iffah syafaatul arabia, wisudawan terbaik fuhum, wisuda uin walisongo, wisuda ke-96, uin walisongo, pemikiran socrates

Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

25 Mei 2025
Letup Kalbu, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Letup Kalbu

1 Juni 2025
Beberapa orang terlihat sedang makan di Kantin Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (11/6/2025). (Amanat/Alfarizy).

Mahasiswa dan Penyewa Oultet Keluhkan Banyaknya Fasilitas Rusak di Kantin Kampus 3

12 Juni 2025
Parkir Berbayar, Parkir Berbayar UIN Walisongo, Parkir UIN Walisongo, Parkir Macet, UIN Walisongo

Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

12 Juni 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend