• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Minggu, 11 Juni 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Sudahkah Kita Bersyukur dalam Menjalani Hidup?

Dengan terus menerus memandang kehidupan orang lain, kapan kita bisa fokus bersyukur atas kebahagiaan hidup sendiri?

Nur Aeni Safira by Nur Aeni Safira
9 bulan ago
in Artikel
0
Bersyukur
Ilustrassi anak lelaki yang sedang bersyukur. (Sumber: Pixabay)

“Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau daripada rumput sendiri.”

Istilah ini kerap menggambarkan seseorang yang sering membandingkan hidupnya dengan orang lain. Hal yang sering menjadi perbandingan seperti harta, prestasi, paras, dan sebagainya. Tanpa sadar kehidupan orang lain menjadi standar kebahagiaan atau kepuasan hidup.

Hidup milik sendiri memang terbilang belum sempurna sepenuhnya, tetapi dengan terus menerus membandingkan dengan kehidupan orang lain akan lebih melelahkan. Ini bukan bentuk penghakiman karena setiap orang memiliki hak untuk berkeluh kesah. Namun, mau sampai kapan menggantungkan kebahagiaan dengan standar orang lain?

Lalu, bagaimana mendefinisikan bahagia sesungguhnya?

Aristoteles berpandangan bahwa manusia akan berusaha keras mencapai kebahagian mereka sendiri. Menurutnya, ada tiga bentuk kebahagiaan dalam hidup yaitu hidup senang dan nikmat; menjadi warga negara yang bebas dan bertanggung jawab; dan menjadi ahli pikir dan filsuf.

Pemikiran Aristoteles kemudian didukung oleh Franz Magnis Suseno yang berpendapat bahwa pada dasarnya, setiap manusia adalah penyelamat dirinya sendiri dan harus mencari jalan sendiri untuk meraih kebahagiaan. Dari dua pemikiran tersebut, menegaskan bahwa manusia memiliki jalan masing-masing untuk mencapai kebahagiaan diri sendiri.

Baca juga

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

Kenali Faktor Kerentanan Penyebab Kekerasan Seksual

Seksisme “Internalized Misogyny”; Perempuan Wajib Tahu!

Bersyukur adalah Kunci Kebahagiaan Hidup

Memiliki pilihan sendiri atas hidup menunjukkan jika manusia mempunyai hak kebebasan dalam hidupnya. Kebebasan merupakan bagian dari kebahagiaan, dengan memiliki kebebasan manusia tidak merasa tertekan karena orang lain. Jadi, sebenarnya manusia mampu dan bisa memilih kebahagiaan mereka masing-masing.

Namun, meskipun sudah diberi kebebasan untuk menentukan kebahagiaannya, manusia seringkali menjadikan orang lain sebagai patokan dalam hidup.

Hidup orang lain memang terlihat lebih baik, tetapi bersyukur dengan hidup sendiri tidak terlalu buruk. Seperti yang tertera dalam QS. al-Baqarah ayat 216:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, dengan kamu tidak mengetahui.”

Dalam hidup, manusia tentu dihadapkan dengan berbagai cobaan bertubi-tubi yang tidak bisa dihindari. Ayat ini menjelaskan bahwa manusia mungkin tidak menyukai sesuatu yang ditakdirkan dalam hidup mereka, tetapi sebenarnya itu baik bagi dirinya, begitu pula sebaliknya.

Kebahagiaan tentunya hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri dan tidak bisa diambil oleh orang lain. Dengan terus menerus memandang kehidupan orang lain, kapan kita bisa fokus bersyukur atas kebahagiaan hidup sendiri?

Nur Aeni Safira

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: arti bahagiaBersyukurlifestyleMakna kehidupan
Previous Post

Tahap Pra-Workshop 2022 akan Segera Dilaksanakan, Cek Namamu Di Sini!

Next Post

“Kantin Kejujuran” di UIN Walisongo Tidak Diperbolehkan, Ini Alasannya!

Nur Aeni Safira

Nur Aeni Safira

Related Posts

Mahasiswa, Social loafing
Artikel

Mengenal Fenomena Social Loafing pada Mahasiswa

by Revina Annisa Fitri
16 Mei 2023
0

...

Read more
Kekerasan Seksual

Kenali Faktor Kerentanan Penyebab Kekerasan Seksual

15 Mei 2023
Internalized Misogyny

Seksisme “Internalized Misogyny”; Perempuan Wajib Tahu!

1 Mei 2023
Metaverse

Pendidikan dalam Bayang-bayang Metaverse

26 April 2023
Mahasiswa, Mahasiswa Proaktif

Menjadi Mahasiswa Proaktif dalam Menghadapi Dinamika Perkuliahan

21 April 2023

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
R. Wing Wiyarso Poespojoedho, Melestarikan budaya, UIN Walisongo

Wing Wiyarso; Menjaga Keutuhan NKRI lewat Pelestarian Budaya

26 Mei 2023
Erina Nur Mufattakhati, FITK UIN Walisongo

Punya Target yang Jelas, Kunci Erina Jadi Wisudawan Terbaik FITK

24 Mei 2023
Jiwa Kepemimpinan, HMJ Matematika UIN Walisongo, UIN Walisongo

Pentingnya Jiwa Kepemimpinan bagi Mahasiswa

23 Mei 2023
Imam Taufiq, UIN Walisongo, Nusantara Culture Festival

Imam Taufiq; Nusantara Culture Festival sebagai Bentuk Apresiasi Keberagaman

25 Mei 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend