• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Minggu, 13 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

“Snorkeling” dengan Budget Minim di Pantai Sadranan

Bisa berenang bersama ikan warna-warni sepuasnya

Syafiun Najib by Syafiun Najib
7 tahun ago
in Melipir
0

Baca juga

Konservasi Budaya Lawas melalui Pasar Tradisional

Gulai Legenda di Pojok Kota Lama

Mencari “Bintang” di Desa yang Nyaris Tenggelam

Salah satu pengunjung asal Semarang yang bersnorkeling di Pantai Sadranan, Selasa (3/7/2018). (Dokumen pribadi)

Skmamanat.com – Matahari belum nampak saat mobil minibus yang saya dan rombongan tumpangi meliuk-liuk di jalan menuju Pantai Sadranan, Gunung Kidul Jogjakarta. Jalan aspal yang mulus mengantarkan ke tujuan kami. Mobil akhirnya berhenti di depan deretan warung dekat pantai. Bercak cahaya mulai muncul dari ufuk timur.

Hembusan angin mulai menyergap ketika kami turun dari mobil. Belum ada orang lain selain kami bersembilan plus supir di pantai itu. Baru sadar, jika kamilah pengunjung pertama pada hari itu.

Masih ada sisa waktu beberapa menit untuk kami menunaikan sholat Subuh di musala dekat bibir pantai.

Selepas itu, kami mulai turun menuju pantai. Merasakan pantai milik sendiri karena hanya kami bersembilan yang ada di sana. Hamparan garis pantai yang tak begitu panjang, pasir putih, deburan ombak, dan tebing karang memanjakan indra penglihatan.

Memasak mi instan adalah pilihan kami saat itu. Menunggu mi matang, beberapa dari kami ada yang bermain air dan pasir. Tak sadar jika hari sudah cerah dan jam di ponsel menujukkan pukul 08.00 WIB.

Setelah mi habis disantap, seoarang laki-laki menghampiri kami dan menawarkan jasa snorkeling. Dia menawarkan jasa sewa peralatan selam plus foto dengan harga Rp. 35 ribu. Berpikir bahwa tarif tersebut masih bisa digoyang, teman saya memberenikan diri untuk menawar.

Dengan sedikit negosiasi, akhirnya kami hanya dipatok tarif Rp. 30 ribu setiap orangnya. Harga yang murah bila dibandingkan dengan jasa sewa alat snorkeling di Pantai Nglambor yang bisa mencapai Rp. 50 ribu.

Bermain dengan Ikan

Kami bergegas ke tempat penyewaan peralatan snorkeling untuk mendapatkan pengarahan dari pemandu. Terlihat sederhana, namun jika pertama kali mencoba, hal ini bukan perkara mudah. Ada yang hampir muntah karena tak terbiasa.

Dalam menggunakan alat bantu pernafasan di dalam air, pengguna harus konsentrasi bernafas dengan mulut. Masker atau kacamata besar juga harus ditata senyaman mungkin agar air tidak masuk saat menyelam.

Selait masker dan alat bantu pernafasan yang tidak boleh ketinggalan adalah pelampung dan juga sepatu. Sepatu wajib dikenakan karena batu karang di Pantai Sadranan runcing.

Setelah semuanya beres, saatnya berenang.

Tak perlu jauh-jauh untuk dapat meilhat ikan warna-warni, hanya beberapa meter saja dari bibir pantai kita sudah bisa menemukannya dengan mudah. Areng-Areng, Kepe-Kepe, Botana Kuning (Yellow Tang), Morish Idol, Botana Achilles, dan Ikan Lepu (Scorpion Fish) adalah beberapa ikan yang dapat Anda temui.

Pemandu menganjak satu persatu dari kami untuk foto bersama ikan-ikan. Ikan-ikan datang dengan sendirinya ketika pemandu menabar beberapa makanan. Sungguh kebahagiaan yang tak ingin segera berlalu.

 

Reporter: M. Syafiun Najib

  • 2SHARE
  • 0
  • 2
  • 0
  • 0
Tags: gunung kidulsnorkeling murahsnorkeling pantai sadranan
Previous Post

Beberapa Jam Lagi, Pengumuman SBMPTN 2018 Dibuka

Next Post

Menyelamatkan Bahasa Ibu

Syafiun Najib

Syafiun Najib

Penikmat duduk-duduk sore yang gagal joging

Related Posts

Pasar Tradisional, Konservasi Budaya Lawas, Pasar Ndoro Bei, Pasar lawas Demak, Pasar Tradisional Demak, Pasar tradisional Ndoro Bei
Sastra

Konservasi Budaya Lawas melalui Pasar Tradisional

by Eva Salsabila Azzahra
14 Februari 2025
0

...

Read more
Kota Lama, Gule Bustaman Pak No, Warung Gule, Warung gule semarang, Kuliner Semarang, Kota lama Semarang,

Gulai Legenda di Pojok Kota Lama

23 Desember 2024
Mencari “Bintang” di Desa yang Nyaris Tenggelam, Bonang, Demak

Mencari “Bintang” di Desa yang Nyaris Tenggelam

13 Oktober 2023

Bertualang di Patiayam Adventure, Wahana Pacu Adrenalin Sekaligus Quality Time

8 Maret 2020
Soesilo Toer saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan

Mengintip Pataba, Perpustakaan Keluarga Toer di Blora

16 Februari 2020

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Prodi Baru UIN Walisongo, Prodi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Prodi Baru, Pembukaan Prodi Baru

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

21 Juni 2025
Parkir mahasiswa, Penertiban parkir UIN Walisongo, Proyek cut and fill, Pembangunan gedung profesi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Lahan parkir 

Belum Tampak Pembangunan, Kabag RT Pastikan Proyek Gedung Profesi Terpadu UIN Walisongo Tetap Berlanjut

18 Juni 2025
PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

7 Juli 2025
Penulisan Ulang Sejarah, Sejarah Indonesia, Motif Penulisan Sejarah, Kontroversi Penulisan Sejarah, Badrul Munir Chair

Dosen Hermeneutika UIN Walisongo Duga Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sarat akan Kepentingan

14 Juni 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend