Amanat.id- Sejak berbunyinya peluit tanda pertandingan dimulai, partai final Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah dan Kebudayaan (Orsenik) 2021 Cabang Olahraga (Cabor) Futsal antara Fakuktas Ilmu Tarbiah dan Keguruan (FITK) melawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ( FEBI) berjalan ketat. Pertandingan tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo. Kamis, (28/10/2021).
Pada babak pertama, kedua tim sempat mengalami kebuntuan. Namun diakhir babak, FITK berhasil mencuri Gol lewat pemain nomer punggung 17 atas nama Ahmad Rendi yang berhasil memanfaatkan kemelut didepan gawang FEBI.
Di babak kedua, FEBI langsung mengencarkan serangan. Peluang demi peluang mereka ciptakan namun tidak ada yang membuahkan hasil.
Diakhir laga FEBI akhirnya bisa menyamakan kedudukan, sebelum akhirnya ketika laga menyisakan enam detik FITK berhasil mencuri satu Gol lewat pemain nomer punggung 13 yang bernama Hilman Harizi yang juga memastikan FITK sebagai juara satu cabor Futsal.
Salah satu pemain FITK, Hilman Harizi mengatakan tidak menyangka bisa mencetak Gol kemenangan.
“Karena posisi saya sebelumnya Anchor (sayap), namun diakhir-akhir laga pelatih menyuruh saya bergeser ke posisi Pivot (Depan) dan alhamdulillah membuahkan hasil”, kata Hilman.
Pria asal Pekalongan tersebut mengaku banyak perjuangan untuk berada di posisinya saat ini.
“Banyak perjuangan, saya harus menyisihkan beberapa pemain sehingga menjadi tujuh pemain, kemudian harus latihan satu minggu tiga kali dan masih banyak lagi”, ucap Hilman.
Pelatih FITK M Athourrohman mengatakan banyak kendala yang ia dan timnya alami.
“Kami tidak mempunyai waktu untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan, karena sebelum Orsenik ini kan GSG di tutup”, ucapnya.
Atok, panggilan akrabnya mengaku melakukan eksperimen taktikal ketika mengarahkan Hilman untuk maju kedepan sebagai Pivot.
“Ketika FEBi menyamakan kedudukan di akhir laga, saya sempat kecewa dan panik. Namun, terlintas dipikiran saya untuk memajukan Hilman sebagai penyerang dan Alhamdulilah membuahkan hasil”, kata Atok.
Pria kelahiran Kendal tersebut mengaku senang setelah bisa membawa FITK menjadi juara setelah hampir delapan tahun selalu gagal.
“Ini merupakan pertama kalinya saya menjadi pelatih, dan Alhamdulillah bisa membawa FITK juara setelah terakhir kali pada Orsenik 2013 yang lalu”, tutupnya.
Reporter: Rozikin
Editor: Shaf