• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Selasa, 17 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Simulakra dan Cermin Kejahatan Anak

Praktik tindak pembunuhan sadis yang dilakukan anak di Jakarta Pusat ini barang kali ini termasuk implikasi dari perkembangan dunia fantasi yang dibentuk dalamnya.

Ibnu A by Ibnu A
5 tahun ago
in Artikel
0

Baca juga

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

Realitas Semu Emosi Pria

simulakra dunia fantasi
Sumber Ilustrasi: Monitorulcj.com

Di Pertengahan Maret  2020 lalu seolah dibuka dengan beberapa fenomena tak manusiawi. Yakni terjadinya beberapa kasus kekerasan pada anak. Februari lalu misalnya kasus di SMP Muhammadiyah Purworejo, di mana tiga anak yang masih di bawah umur melakukan penganiyaan terhadap teman sekelasnya. Meskipun tidak sampai mengakibatkan hilangnya jiwa, namun hal ini menjadi gambaran miris dengan kondisi anak indonesia.

Tak genap sebulan, hati nurani kita dibuat terbelalak dengan kemunculan kasus pembunuhan terhadap anak yang berusia 5 tahun di Karang Anyar, Sawah Besar Jakarta Pusat pada 5 Maret. Ironisnya, sang pelaku adalah seorang gadis yang masih berusia 15 tahun. Sontak kejadian tersebut membuat geger di dunia maya ataupun dunia nyata.

Bagaimana tidak, kasus yang terjadi pada seorang yang masih belum matang dalam berfikir mampu melakukakn perencanaan pembunuhan yang sulit dinalar. Ia sempat menggambarkan sketsa rancangan pembunuhanya dengan detail. Korban balita itu ditenggelamkan kedalam bak mandi kemudian dicekik, setelah korban tak bernyawa lantas ia menyembunyikan mayat tersebut di almari tempat ia menyimpan baju.

Kejadian tersebut terungkap setelah ia melaporkan diri telah membunuh tetangganya. Bahkan ketika ditanya aparat kepolisian ia tak merasakan penyesalan sedikitpun.

Setelah kasus ini didalami muncul beberapa faktor yang melatar belakangi tindakan sadis ini. Dalam penyelidikan polisi ia terinspirasi dari Fillm Chucky dan The Slinder Man adalah film favorit yang disukai.

Film yang disukai pelaku diketahui sarat dengan aksi pembunuhan dan sadisme, mana kita tahu film Chuucky atau boneka chuky adalah film yang menceritakan sebuah boneka yang bisa hidup dan gemar melakukan pembunuhan. Sedang The Slinder Man adalah karakter fiksi lelaki yang diceritakan sebagi sosok tanpa wajah dengan tentakel yang suka menculik dan melukai orang, terutama anak-anak.

Realitas Buatan

Praktik tindak pembunuhan sadis yang dilakukan anak di Jakarta Pusat ini barang kali ini termasuk implikasi dari perkembangan dunia fantasi yang dibentuk dalamnya.

Jean Baudrilllard menggambarkan manusia abad kontemporer hidup dalam dunia simulacra—sebuah gambar dan citra semata—. Manusia saat ini hidup dalam dunia yang penuh dengan simulasi dan fantasi, hampir tidak ada yang nyata di luar simulasi, tidak ada yang asli yang dapat ditiru (Simulacra and Simulation: 1981).

Ragam tampilan bercitra indah tersebut dihadirkan seolah nyata tetapi sejatinya sarat rekayasa. Dalam dunia simulasi berlaku hukum simulacra, yaitu konsep daur ulang atau reproduksi objek dan peristiwa. Objek atau peristiwa itu diperagakan seakan sama atau mencerminkan realitas aslinya, tetapi sesungguhnya maya.

Baudrillard mencontohkan media lebih banyak menampilkan dunia simulasi yang bercorak hiperrealitas, suatu kenyataan yang dibangun oleh media tidak lagi mencermirkan realitas tapi mendramatisasi peristiwa. Dia menyebutnya sebagai “cyberblitz“.

Di era masyarakat digital, kehadiran teknologi informasi dan internet memang menawarkan berbagai informasi baru. Dunia maya yang tanpa batas ini, sering kali menawarkan pengaruh buruk tindak kekerasan yang mudah ditiru anak jika tidak ada edukasi yang benar dan monitoring secara intens.

Hingga kemudian tak kaget jika ada seorang anak yang setiap hari mengakses dan mengonsumsi video atau film yang sarat dengan konten kekerasan, cepat atau lambat, niscaya akan terpengaruh. Kemungkinan terburuknya bagi anak-anak yang secara psikologis bermasalah, bukan tidak mungkin mereka kemudian mempraktikkan apa yang dilihat sebagai raealiats buatan itu pada dunia nyata.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkap data pengguna internet terbanyak ada pada usia 15 hingga 19 tahun. Sementara itu, pengguna terbanyak kedua berada pada umur 20 hingga 24 tahun. Anak-anak berumur 5 hingga 9 tahun pun juga menggunakan internet, bahkan mencapai 25,2 persen dari keseluruh sampel yang berada pada umur tersebut.

Hal ini menunjukan para pengguna, khususnya anak paling berpotensi meniru apa yang ia konsumsi sehari-hari. Khususnya jika akses internet sudah masuk dalam kategori candu bagi sang anak. Tanpa disertai dengan pengawasan dan pemahaman khususnya akses internet era digital ini.

Peran penting keluarga sangat dibutuhkan sebab mereka yang sebenarnya lebih dekat dengan sang anak. Kiranya hal itu sesuai dengan ungkapan yang tidak asing di telinga kita “Tidak ada anak yang salah, yang salah adalah orangtua abai”.

Penulis : Ibnu A.

  • 2SHARE
  • 0
  • 2
  • 0
  • 0
Tags: dunia simulacrafantasijean baudrillardkejahatan anakremaja 15 tahunuin walisongo
Previous Post

Sertifikasi Halal dan Diskriminasi Identitas

Next Post

Adu Sifat Kanak-kanak Ormas Islam di Indonesia

Ibnu A

Ibnu A

Related Posts

Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu
Esai

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

by Ahmad Kholilurrokhman
8 Juni 2025
0

...

Read more
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025
Gelar Pahlawan, Gelar Pahlawan Soeharto, Kontroversi Gelar Soeharto, Gelar Pahlawan Nasional, Soeharto

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

22 April 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
UIN Walisongo, KKN MIT UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN Reguler, KKN 2025

KKN MIT dan Reguler UIN Walisongo Tahun 2025 Resmi Dibuka, Mahasiswa Keluhkan Informasi Mendadak

14 Juni 2025
wisudawan terbaik febi, qonita nurun nima, febi uin walisongo, wisuda uin walisongo, uin walisongo, wisuda ke-96

Raih Wisudawan Terbaik FEBI, Qonita Nurun Pegang Prinsip Nilai Mata Kuliah Minimal B

25 Mei 2025
sps, sps awards, penghargaan sps, isma 2025, januar p ruswita

Dorong Karya Berkualitas, SPS Kembali Adakan Penghargaan Pers 2025

24 Mei 2025
SEMA FDK, Diskusi Terbuka FDK, FDK UIN Walisongo, Diskusi Mahasiswa, UIN Walisongo

SEMA FDK Gelar Diskusi Terbuka Ajak Mahasiswa Melek Politik

28 Mei 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend