• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 31 Januari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Seni Membentuk Manusia dan Problem Pendidikan Karakter

Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu.

Ilham Munif by Ilham Munif
3 tahun ago
in Opini, Uncategorized
0
Ilustrasi pendidikan karakter (Sumber: Jatimtimes)

Perilaku immoral, sampai sekarang masih kerap kita jumpai di sekitar kita, bahkan di sejumlah lembaga pendidikan yang notabene jadi gudang moralitas dan budi pekerti luhur. Kasus bullying di Purworejo yang sempat viral beberapa waktu lalu membuktikan itu.

Persoalan karakter memang menjadi problem krusial di sektor pendidikan. Meski program ini selalu digembor-gemborkan oleh setiap pemangku kebijakan, namun nyatanya sejumlah kasus yang membuat miris selalu saja kita temui saban hari.

Mulai dari, pelajar yang berani melawan gurunya atau tawuran antar pelajar yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia.

Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di amerika, 90 persen kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk.

Di Indonesia sendiri dari dulu pendidikan karakter terus digencarkan. Banyak alternatif-alternatif yang sekolah buat sendiri guna mendidik muridnya, mulai dari pendidikan dasar (diksar), latihan dasar kepemimpinan.
Seringkali pendidikan militer menjadi rujukan, dan tentara menjadi mentor dari pendidikan karakter.

Baca juga

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

Pola pendidikan lama di Indonesia berciri semua kebijakan tunduk pada sekolah. Dalam model pendidikan jenis ini, pendidik mempunyai otoritas penuh terhadap murid dalam bimbingannya.

Sedangkan, pola pendidikan modern nampak banyak perbedaan. Pola pendidikan jenis ini adalah revisi atas pola lama yang dianggap lebih rentan terhadap tindak kekerasan guru pada muridnya. Berjalannya tatanan pendidikan seolah-olah diupayakan seperti kehidupan birokrasi yang berbasis kesepakatan dan musyawarah.

Ide baru pendidikan karakter Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir ada sebuah konsep pendidikan karakter yang dikembangan di beberapa sekolah. Konsep ini dinamakan sebagai Seni Membentuk Manusia. Alasan mendasar yang menjadi sandungan dunia pendidikan yakni, tidak meratanya kesejahteraan SDM yang kurang berkarakter.

Konsep ini tidak memfokuskan kecerdasan murid semata.Menurut Ki Hadjar Dewantoro, kecerdasan memang diperlukan, tetapi karakter lebih diperlukan. Kecerdasan tanpa diimbangi karakter akan menjerumuskan kehidupan anak didik itu sendiri.

Dalam konsep Seni membentuk manusia, pendidikan harus seirama dengan kearifan lokal sekaligus harmoni dengan potensi di daerah.

Nilai-nilai moral akan sangat berguna untuk pengembangan pendidikan karakter. Mereka yang berkarakter tentu akan lebih siap bersaing dalam persaingan global. Sehingga pembekalan dengan pondasi yang kuat dengan aqidah, moral, akhlak menjadi hal yang utama.

Apakah pendidikan karakter harus menjadi mata pelajaran? Ki Hadjar menilai, pendidikan karakter tidak harus menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi bisa terintegrasi dengan mata pelajaran lain.

Penulis : Ilham Munif

  • 2SHARE
  • 0
  • 2
  • 0
  • 0
Tags: bullyingPendidikanpendidikan karakter
Previous Post

Ramai Spanduk Tuntutan UKT, Dema UIN Walisongo Angkat Bicara

Next Post

Penyebab Manusia Bisa Jadi Lola

Ilham Munif

Ilham Munif

Related Posts

Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.
UIN Walisongo

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

by Redaksi SKM Amanat
19 Januari 2023
0

...

Read more
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022
Ilustrasi kepribadian ambivert

Ambivert; Kepribadian atau Tuntutan?

4 Juli 2022
Ilustrasi pasangan childfree. (Sumber: pixabay)

Childfree; Isu Pengurangan Populasi atau Penyalahan Kodrati?

22 Juni 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Ma’had Al Jami’ah Kampus 2, UIN Walisongo.

Ma’had Online UIN Walisongo Sebagai Syarat Kelulusan MK Bahasa Arab

19 Januari 2023
pentingnya jurnalisme data

Jurnalisme Data dalam Bercerita

30 Januari 2023
Mahasiswa UIN Walisongo kena tipu online

Mahasiswa UIN Walisongo Kena Tipu Online, Rugi 8 Juta Lebih

5 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend