Suadi Ahadi, Pemateri dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sedang memaparkan materi pada seminar nasional, Kamis (14/17). |
Skmamanat.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Falak (IF) berkerjasama dengan Community Of Santri Scholars Of Ministry Of Religions Affairs (CSSMORA), adakan seminar nasional bertajuk “ Saint Teknologi dalam Kajian Falak” yang merupakan rangkaian acara dari Falak Expo 2017, Kamis (14/12).
Bertempat di Audit II Kampus III UIN Walisongo Semarang, acara ini menghadirkan Suadi Ahadi Kasubbid Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Thomas Djamaludin Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Mutoha Arkanuddin dari Lembaga Pengkajian dan Perkembangan Ilmu Falak (LP2IF) Rukyatul Hilal Indonesia (RIH).
Dalam seminar tersebut, Suadi Ahadi menjelaskan, lingkup Ilmu Falak sangat luas, meliputi geofisika, geosaint, astrofisika dan geografi, dan geosaint sendiri merupakan pengembangan dari Ilmu Falak.
“Ketika mempelajari Ilmu Falak, juga harus mempelajari geofisika, geosaint, astrofisika dan juga geografi,” katanya.
Pembicara terakhir pada seminar, Mutoha Arkanuddin mengungkapkan, bahwa perkembangan teknologi pada zaman sekarang juga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk Ilmu Falak, karena sangat membantu bagi perkembangan Ilmu Falak.
“Perkembangan teknologi sangat berpengaruh bagi Ilmu Falak, jadi jangan sampai tidak memanfaatkanya,” ungkapnya.
Muhammad Dimas, selaku ketua Falak Expo, menjelaskan pengambilan tema “Science Teknologi dalam Kajian Falak” adalah mengacu pada Visi UIN Walisongo, yaitu Unity Of Science.
“Karena sangat mewakili Visi UIN Walisongo, yaitu Unity Of Science,” ucapnya.
Harapan diadakanya seminar ini, lanjut Dimas, yaitu bisa menambah wawasan, khususnya bagi mahasiswa UIN Walisongo.
“Harapanya semoga bisa memberikan wawasan bagi mahasiswa dan mawasiswi UIN Walisongo, serta bermanfaat,” pungkasnya.
Reporter : Mufazi
Editor : Fajar BA