• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 20 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Self Harm dan Bahaya Laten Psikologi

Mengikisnya kepedulian manusia terhadap sesamanya mengakibatkan tak sedikit dari kita yang abai terhadap masalah ini.

Saffina Qurrotunnida Faizati by Saffina Qurrotunnida Faizati
5 tahun ago
in Artikel
0

Baca juga

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

Sumber foto: radarsurabaya.jawapos.com

Tahun 2017 lalu, permainan online Blue Whale Challenge berhasil mengguncang jagad raya. Ada lebih dari 100 anak yang menjadi korban bunuh diri di Rusia. Bukan karena ancaman melainkan terpengaruh permainan online tersebut.

Blue Whale Challenge merupakan game online yang meminta pemainnya menuntaskan 50 tugas selama 50 hari. Tugas tersebut bermacam-macam, mulai dari menonton film horror yang menyeramkan, menyakiti diri sendiri bahkan berakhir dalam kematian.

Kasus di atas hanyalah sepenggal kisah dari upaya bunuh diri yang belakangan ini marak terjadi di Indonesia. Upaya-upaya bunuh diri tersebut mengarah pada sebuah bentuk perilaku bernama self harm.

Jenny, S. (2016) dalam bukunya Understanding Self Harm. Mind mendefiniskan self harm sebagai suatu bentuk perilaku yang dilakukan individu untuk mengatasi tekanan emosional atau rasa sakit secara emosional dengan cara menyakiti dan merugikan diri sendiri tanpa bermaksud untuk melakukan bunuh diri.

Mengikisnya kepedulian manusia terhadap sesamanya mengakibatkan tak sedikit dari kita yang abai terhadap masalah ini. Pengetahuan masyarakat akan kesehatan mental sangatlah minim. Besar kemungkinan jika mereka tidak tahu apabila self harm merupakan bagian dari gangguan mental.

Lantas apakah mereka juga tahu jika tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul dan sengaja menelan sesuatu yang berbahaya adalah bentuk-bentuk dari perilaku self harm?

Sebenarnya jika dikaji secara mendalam, kita akan mengetahui bahwa pelaku self harm melakukan langkah yang keliru untuk melindungi dirinya dari trauma psikologis masa kecil. Dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUD dr Soetomo, Yunias Setiawati menyampaikan bahwa dalam seminggu rata-rata sepuluh pasien remaja datang dalam kondisi sudah menggores tangan, mencakar, ataupun membenturkan diri ke tembok.

Para remaja tersebut rata-rata berusia 13-15 tahun. Jumlah riil pelaku self harm pun sulit untuk diidentifikasi. Pelaku yang akhirnya mencari pertolongan baik dengan mendatangi rumah sakit ataupun lembaga kesehatan mental diperkirakan tidak mencapai 50% dari total pelaku self harm.

Fenomena ini tak ubahnya seperti gunung es, di mana kasus yang belum terungkap jumlahnya sangat besar. Bahkan, jumlah remaja yang diketahui memiliki perilaku self harm ini pun tidak menutup kemungkinan untuk bertambah. Hal itu tak lepas dari adanya stigma negatif mengenai self harm yang mengakibatkan para pelaku tidak segera mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

Agaknya, fenomena self harm ini menjadi perhatian khusus masyarakat jika tidak ingin orang terdekat mengalami hal semacam ini.

Penulis: Saffina Qurrotunnida Faizati

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: gangguan psikologiskesehatan mentalpsikologisself harm
Previous Post

Pendidikan Indonesia yang Terancam

Next Post

Kuliah Sambil Kerja, Kenapa Tidak?

Saffina Qurrotunnida Faizati

Saffina Qurrotunnida Faizati

Related Posts

Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry
Esai

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

by Moehammad Alfarizy
18 Juni 2025
0

...

Read more
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Parkir Mahasiswa, Parkir Mahasiswa Mahad, Parkir Semrawut, Parkir Liar, Mahad UIN Walisongo

Minimnya Lahan Sebabkan Parkir Mahasiswa Mahad UIN Walisongo Semrawut

5 Juni 2025
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
dema uin walisongo, satgas ppks, satgas ppks uin walisongo, psga uin walisongo, kasus kekerasan seksual, uin walisongo

DEMA UIN Walisongo Desak Rektorat untuk Bentuk Satgas PPKS

23 Mei 2025
DEMA-U, DEMA UIN Walisongo, Orda UIN Walisongo, Festival Budaya Daerah, Halaqah Kebudayaan

DEMA-U Ajak 19 Orda UIN Walisongo Ramaikan Festival Budaya Daerah

28 Mei 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend