Amanat.id- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Diskusi Publik di Gedung Teater Prof. Qodri Azizi Kampus 3, Jumat (8/9/2023).
Acara tersebut menghadirkan Sastrawan Kang Putu sebagai salah satu pemateri.
Kang Putu menuturkan bahwa menciptakan sistem pendidikan sendiri lebih menyenangkan dibandingkan dengan cara yang terlalu formal, misalnya mempersiapkan catatan kecil untuk ujian.
“Saat ujian saya pernah membuat sontekan yang kemudian disimpan di saku,” tambahnya.
Menurutnya, dari catatan kecil yang dibawa, ia lebih mudah mengingat poin penting.
”Dari catatan yang saya buat, bisa memudahkan mengingat poin penting,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, tenaga pendidik juga harus mengetahui akan pentingnya sistem pendidikan. Ia pun memberikan contoh terkait hal tersebut.
“Saat guru sedang menjelaskan di kelas, ada salah satu murid yang sedang mendengarkan sembari menggambar,”
“Namun, seketika hasil gambar tersebut diambil dan disobek saat guru melihatnya. Padahal dengan hal tersebut, bisa jadi suatu saat murid akan menjadi seorang penggambar yang andal.” ucapnya.
Di akhir, Kang Putu pun menegaskan bahwa belajar bukan hanya soal di mana, melainkan bagaimana.
“Belajar bukan soal di mana, tapi bagaimana,” tutupnya.
Reporter: Azzhafyra Maulydhiena (Cakruma 2023)
Editor: Kumala