• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 28 Maret 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Saat Buku yang Kita Beli Tak Lagi Terbaca

Kita tak memungkiri, adanya peningkatan permintaan buku itu, barangkali sebagai lahan bisnis yang menggiurkan. Tapi, ada satu kejahatan yang sulit untuk dimaafkan ketika, orang-orang membeli buku namun tak ada keinginan untuk membaca. Bahkan, mungkin saja untuk membuka sekalipun adalah kemalasan yang abadi. 

Nur Rozikin by Nur Rozikin
1 tahun ago
in Artikel
0

 

Buku yang Kita Beli Tak Lagi Terbaca
Sumber: KalderaNews.com

Kasus pembelian buku dengan jumlah tinggi, masih menjadi budaya di Indonesia. Di bulan Desember 2018 misalnya, jumlah permintaan buku bisa mencapai 12 persen dari transaksi tahunan, atau meningkat hampir dua kali lipat dari penjualan awal tahun.

Akan tetapi, jika kita melihat pemaparan data dari UNESCO, ada semacam pengkaburan fenomena yang bertolak belakang dengan kebiasaan membeli buku. Logikanya, orang yang membeli banyak buku adalah mereka yang memilliki tingkat membaca yang tinggi pula.

Namun, data UNESCO menunjukkan sebaliknya. Minat baca masyarakat Indonesia begitu memperihatinkan. Hanya di kisaran 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.

Kita tak memungkiri, adanya peningkatan permintaan buku itu, barangkali sebagai lahan bisnis yang menggiurkan. Tapi, ada satu kejahatan yang sulit untuk dimaafkan ketika, orang-orang membeli buku namun tak ada keinginan untuk membaca. Bahkan, mungkin saja untuk membuka sekalipun adalah kemalasan yang abadi.

Baca juga

Menilik Hyperloop, Transportasi Kilat Masa Depan

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Sebab, kewajiban pertama seorang pembeli buku adalah membacanya. sebelum kemudian ia memilih untuk menyimpan dan mengadopsinya sebagian atau bahkan keseluruhan pengetahuan untuk meniti kehidupan.

Kita tahu, buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Jendela yang mengarahkan kita untuk melihat realitas dunia luar yang bahkan—bisa saja—lebih luas dan terbuka. Tak hanya, sebatas pengetahuan dalam sekotak ilmu pengetahuan yang tersampul rapi dalam sebuah buku.

Dalam sebuah buku Bibliomania or Book Madness: A Bibliographical Romance (1809), Thomas Frognall Dibdin menuliskan pada mulanya kebiasaan mengumpulkan buku merupakan hal biasa yang dilakukan para gentlemen di Inggris. 

Namun, lambat laun kebiasaan tersebut berubah menjadi semacam sikap obsesif untuk mengumpulkan buku terus-menerus. Seringkali buku-buku itu tidak dibaca atau bahkan dilihat kembali. Nahasnya lagi, penimbun buku-buku tersebut menjadi cara untuk melarikan diri dari hubungan sekitar yang kurang baik.

Peralihan zaman dan kebudayaan turut merubah pola pembacaan atas buku, yang telah beralih ke dalam teknologi digital. Kita mungkin telah lupa bagaimana sensasi membaca pengetahuan dalam sekotak buku, dan lebih menikmati literasi digital.

Barangkali, kita akan ramai-ramai menyalahkan subjek dalam penelitian tersebut, yang justru mengubur dalam-dalam pengetahuan. Sementara, kita butuh pengetahuan untuk bangkit dari nalar keterasingan menuju nalar pencerahan, sebagaimana impian yang dicita-citakan oleh Jurgen Habermas.

Penulis: Nur Rozikin

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: artikelBaca bukuBukukejahatan terhadap buku
Previous Post

Cara Mengawali Pembicaraan dengan Orang Introvert

Next Post

Menghilangkan Sakit Hati Akibat Penolakan

Nur Rozikin

Nur Rozikin

Nur Rozikin - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Related Posts

Ilustrasi Hyperloop
Artikel

Menilik Hyperloop, Transportasi Kilat Masa Depan

by Redaksi SKM Amanat
5 Maret 2023
0

...

Read more
cancel culture di media sosial

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

6 Desember 2022
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Veve Zulfikar dan Sayyid Zulfikar, UIN Walisongo Bersholawat

Tanggapan Para Pengunjung Terhadap Bintang Tamu UIN Walisongo Bersholawat

10 Maret 2023
Syaifuddin Zuhri, Implementasi sifat Rasulullah, UIN Walisongo

Implementasi Sifat Rasulullah guna Raih Integritas dan Sinergitas

24 Maret 2023
Arja Imroni, UIN Walisongo, Menjaga jari dan lisan

Pentingnya Menjaga Jari dan Lisan di Bulan Ramadan

26 Maret 2023
Ahmad Ismail, UIN Walisongo

Ahmad Ismail; Tarbiyah Expo Sebagai Upaya Pencarian Bibit Unggul di Jateng

21 Maret 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend