• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, 7 Februari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

[Refleksi Isra Miraj] Momentum Penilaian Kualitas Salat Kita

Hari ini, kita banyak dipertontonkan oleh orang yang lebih mengutamakan kewajiban menjalankan salat daripada esensi salat itu sendiri.

Agus Salim I by Agus Salim I
2 tahun ago
in Artikel
0
Sumber ilustrasi: madaninews.id

“Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihitung adalah salatnya. Jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan akan selamat. Sebaliknya, apabila salatnya rusak, ia celaka dan akan merugi …. “ Al Jami Al Kabir, at-Tirmidzy Juz I Hadits nomor 413

Apa yang tertuang dalam hadits tersebut dengan tegas menekankan bahwa, hal yang pertama kali dihisab kelak setelah kehancuran alam semesta (baca: kiamat) adalah perkara salat. Setelah dikumpulkan di oro-oro mahsyar (padang mahsyar) dan menunggu lamanya hari perhitungan, lantas semua perkara umat manusia akan ditimbang untuk kemudian diadili satu per satu tanpa luput sedikitpun, tak terkecuali salat.

Memasuki peringatan Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 11 Maret 2021 ini, penulis mengingatkan kembali perihal salat sebagai salah satu pilar penting dalam kehidupan kebergamaan umat muslim. Seperti kita ketahui, peristiwa Isra Miraj merupakan sebuah kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan perintah salat dari Allah SWT, tepatnya pada tanggal 27 Rajab.

Terlepas dari jumlah rakaat salat yang harus dikerjakan umat muslim, yang semula 50 rakaat menjadi 5 rakaat,  ingin penulis tekankan bahwa komponen utama dalam salat adalah kekhusyukan. Hari ini, kita banyak dipertontonkan oleh orang yang lebih mengutamakan kewajiban menjalankan salat daripada esensi salat itu sendiri. Yang terjadi selanjutnya, perkara salat seolah dijadikan sebagai penggugur kewajiban semata. Lebih-lebih, orang yang melakukan salat seolah dikejar-kejar waktu hingga ia menjalankan salat dengan tergesa-gesa.

Padahal, jika kita kaji lebih dalam, esensi salat tidak hanya sebatas gerakan yang diawali takbir dan diakhiri salam. Lebih dari itu, salat sebagai sarana seorang hamba berkomunikasi lebih dekat dengan sang pencipta.

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Lalu, bagaimana hukumnya dengan orang yang menjalankan salat dengan tergesa-gesa? Apakah salatnya bisa dikatakan sah?

Sah tidaknya salat seseorang bisa diukur melalui syarat sah dan wajib mendirikan salat termasuk rukun-rukunnya. Namun, yang menjadi garis besar permasalahan adalah persoalan cepat lambatnya orang mengerjakan salat.

Sebenarnya, umat Islam tidak boleh melaksanakan salat dengan kondisi tergesa-gesa. Bukan hanya salatnya saja yang tidak boleh tergesa-gesa, mendatangi salat pun tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Seperti yang disebutkan dalam hadist berikut ini.

“Suatu hari, saat Rasulullah SAW salat, beliau mendengar suara gaduh di belakang. Seusai salat Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, apa gerangan yang telah terjadi sehingga terdengar suara gaduh pada saat salat? Para sahabat menjawab: kami tergesa-gesa mendatangi salat. Rasulullah SAW. kemudian bersabda, ‘jika kalian mendatangi salat hedaklah kalian (berjalan dengan) tenang. Ikutilah rakaat yang dapat kalian ikuti dan sempurnakanlah rakaat tang tertinggal.” (HR. Bukhari & Muslim)

Mengapa demikian? Pasalnya, orang yang tergesa-gesa biasanya tidak bisa mengontrol emosi dan pikiran mereka. Ini akan membuat hati dan pikiran kosong, serta menjadi tempat kesukaan setan. Terlebih, sifat tergesa-gesa datangnya dari setan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Ketenangan itu dari Allah dan tergesa-gesa itu dari syaitan.” (HR. Turmudzi)

Masih berbuat kemungkaran

Dalam realitas yang sebenarnya, kita masih sering menemui orang yang rajin dalam menjalankan ibadah salat, namun di sisi lain ia masih sering berbuat maksiat. Lalu, ada pula orang yang ketika di hadapan orang banyak terlihat alim dan shalih, namun ketika sepi, ia menjadi orang yang menerjang larangan Allah.

Padahal hakikatnya, fungsi salat sendiri dapat menghindarkan manusia dari perbuatan keji dan munkar. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al-Ankabut penggalan ayat 45 berbunyi: “Inna as-salata tanha anil-fahsya-i wal-munkari.” Yang artinya: “Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar.”

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Az-Zawajir an Iqtiraf Al-Kabair menjelaskan, orang yang menampakkan keshalihannya (baik itu mengerjakan salat, puasa, dan zakat) namun masih mengerjakan hal-hal yang dilarang Allah diganjar dosa. Maksiat yang dilakukan orang yang rajin salat itu merupakan pertanda runtuhnya ketakwaan dan rasa takutnya kepada Allah SWT.

Jika orang tersebut rajin salat namun masih melakukan maksiat—baik sembunyi maupun terang-terangan—tapi dipenuhi rasa penyesalan, Syekh Muhammad Al-Mukhtar menyebut orang semacam ini bukanlah orang yang menantang Allah. Namun, perbuatan maksiatnya yang tidak dibenarkan. Artinya dibutuhkan pertaubatan—yang sebenar-benarnya taubat—dan tidak mengulanginya kembali.

Berkaca dari fenomena tersebut, patutlah kita melakukan penilaian dan memperbaiki diri termasuk dalam menjalankan ibadah salat. Mengingat, salat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab setelah hari kiamat nanti.

Penulis: Agus Salim I

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: aku yang salahisra mirajkewajiban salatrefleksi isra mirajsalat khusyuk
Previous Post

Tips Sukses Meraih Beasiswa

Next Post

Lara

Agus Salim I

Agus Salim I

Bukan penulis mapan

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Pelantikan DEMA UIN Walisongo

Studium General DEMA UIN Walisongo, Aziz Hakim Bahas Implementasi Mahasiswa Aktivis

1 Februari 2023
pentingnya jurnalisme data

Jurnalisme Data dalam Bercerita

30 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq

Pelantikan DEMA UIN Walisongo, Imam Taufiq Perjelas Tempat Mendewasakan Diri Bagi Mahasiswa

1 Februari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend