Amanat.id- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jam’iyatul Quro’ Walhuffad (JQH) El-Fasya El-Febi’s menggelar kegiatan UIN Walisongo Mengaji yang berlangsung di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Rabu, (1/12/2021)
Acara pengajian dengan tema “Nguri-uri ing Budaya, Moderat ing Agama” tersebut digelar setelah dilakukan khataman al-Quran 810 juz dalam rangka Hari Ulang Tahun (Harlah) JQH yang ke-27.
Ketua umum JQH Ibnu Aqil mengatakan, untuk memeriahkan Harlah JQH tahun ini ia mengundang beberapa tokoh seperti: Gus Candra Malik, Abah Budi Harjono dan Habib Hamid Baagil.
“Kami mengundang beberapa tokoh untuk menyemarakkan Harlah JQH, ada Habib Hamid Baagil, Budayawan Gus Candra Malik dan guru besar sufi modern Abah Budi Harjono”, kata Aqil.
Lebih lanjut, Aqil menambahkan bahwa acara UIN Walisongo mengaji ini merupakan puncak dari rangkain Harlah JQH setelah sebelumnya dilakukan opening seremony, talkshow dan khataman arwah jamak.
“Jadi, ada tiga rangkaian acara dalam Harlah JQH tahun ini yang dilakukan selama 15 hari, pertama kita adakan opening ceremony, kemudian talkshow dengan tema moderasi beragama dan revitalisasi budaya, lalu khataman al-Quran dan hari ini adalah puncaknya”, jelas Aqil.
Aqil yang juga merupakan alumni pondok pesantren al-Hikmah Brebes tersebut berharap, dengan adanya acara ini mahasiswa bisa mengembangkan seni islami dan mengenalkannya kepada masyarakat.
“Saya berharap, melalui pengajian ini teman-teman mahasiswa bisa mengembangkan seni islami baik di lingkungan kampus maupun dilingkungan umum dan mengenalkannya secara mendalam kepada seluruh masyarakat”, imbuhnya.
Diakhir kata Aqil menyampaikan pesan kepada mahasiswa sebagai agent of change agar tetap selalu menjaga budaya dan selalu berada di posisi netral dalam beragama
“Melalui Harlah JQH, saya berpesan kepada mahasiswa agar dapat menjaga budaya dan moderat dalam beragama”, pungkasnya.
Reporter : Rudy Darmawan