Amanat.id- Sejumlah spanduk yang bertuliskan tuntutan pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) terpampang di beberapa titik di Kampus I, II dan III Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Senin (15/06/2020).
Spanduk tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan mahasiswa terhadap keputusan Kementerian Agama (Kemenag) yang tidak memberikan pemotongan UKT akibat corona.
Terkait adanya pemasangan spanduk itu disayangkan oleh ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa, Rubaith Burhan Hudaya. Meskipun ia sepakat dengan aspirasi mahasiswa agar UKT mendapat pemotongan namun, hal itu tidak sesuai prosedur dalam mekanisme penyampaian aspirasi.
“Harusnya sesuai prosedur. Ada lobi, ada audiensi, baru (kemudian: red) dengan aksi,” ucapnya saat dihubungi Amanat.id lewat WhatsApp pada Senin (15/06/2020).
Ia menambahkan, sebelum adanya spanduk-spanduk yang beredar tanpa ada yang bertanggungjawab, pihaknya sudah melayangkan surat audiensi ke kampus I. Namun, sampai saat ini belum mendapat jawaban kepastian dari birokrasi terkait pelaksanaan audiensi.
“Kita sudah melakukan gerakan dengan memasukkan surat audiensi, namun pihak birokrasi belum memberikan jawaban,” sambung Rubaith.
Pihaknya berharap, apa yang selama ini menjadi tuntutan mahasiswa bisa terpenuhi.
“Harapannya ada kebijakan yang memang benar-benar dibutuhkan mahasiswa dalam kondisi seperti ini,” katanya.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti pihak-pihak yang terlibat dalam pemasangan spanduk tersebut.
Reporter: Agus Salim I