
Amanat.id- Dalam rangka memperingati harlah ke-9, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Koin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mengadakan Seminar Kesastraan di Gedung Teater Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Jumat (09/06/2023).
Acara yang bertema “Saatnya Menulis: Goreskan Tintamu pada Setiap Kertas yang Bernyawa” tersebut menghadirkan Sastrawan, Gunawan Budi S. sebagai salah satu pemateri.
Gunawan atau yang kerap disapa Kang Putu mengatakan bahwa sebelum menulis, seseorang harus bisa membaca terlebih dahulu.
“Untuk bisa menulis, kita harus bisa membaca. Analoginya seperti ‘ayam dahulu atau telur terlebih dahulu’. Menulis juga seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, memahami konteks tulisan menjadi hal yang harus diperhatikan sebelum menulis sastra.
“Ketika menulis, kita harus paham terlebih dahulu pesan apa yang ingin disampaikan kepada pembaca. Jangan sampai tidak paham maksud dari tulisan kita sendiri,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan beberapa hal yang memengaruhi tulisan seseorang.
“Penggunaan diksi, majas, dan metafora sangat memengaruhi tulisan kita. Jika memilih dengan sembarangan, pastinya akan kurang berkesan bagi pembaca,” ucapnya.
Kang Putu menuturkan bahwa penggunaan kata yang saling berasosiatif dapat membuat tulisan lebih berkesan.
“Malam, kelam, suram, dan seram adalah contoh dari kata yang saling berasosiatif. Maksudnya, antara satu kata dengan kata yang lainnya saling berhubungan sehingga nampak lebih berkesan saat dibaca,” pungkasnya.
Reporter: Saskia Rida Natasya
Editor: Fatma Deka