Amanat.id- Program Studi (prodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) mengadakan Pagelaran Sendratasik dan Pagelaran Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Selasa (13/06/2023).
Acara tersebut digelar di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Salah satu peserta, Cindy Juliasari mengaku bahwa anggota kelompoknya sempat mengalami kesulitan terhadap biaya pembuatan karya.
“Kita disuruh buat rumah tiga dimensi, setengah harus menggunakan barang bekas dan setengahnya tidak. Kita harus mengeluarkan biaya secara pribadi,” ucap mahasiswa PIAUD tersebut.
Tak hanya itu, lanjutnya, mengumpulkan anggota kelompok juga menjadi kesulitan yang dialami Cindy.
“Karena kita dari jauh, ada yang izin dan emosi. Jadi, untuk mengatur waktunya sulit,” tambahnya.
Hal senada pun diucapkan oleh Azhari, salah satu mahasiswa PGMI. Dirinya mengaku kesulitan dalam mengumpulkan anggota kelompok.
“Ketika mau ngajak anak-anaknya itu,” ucapnya.
Tanggapan Penonton Pagelaran
Menurut Iqbal, acara tersebut harus sering diadakan sebagai persiapan mahasiswa PGMI dan PIAUD untuk mengajar.
“Di sini, kan, mereka mahasiswa PGMI dan PIAUD, sebelum mereka mengajar siswa, belajar penampilan seperti ini harus tetap diapresiasi,” ujar mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) tersebut.
Salah satu mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Zulfi juga memberikan tanggapan yang sama dengan Iqbal. Dirinya mengatakan bahwa pagelaran tersebut sudah cukup bagus.
“Persiapan mereka cukup bagus karena latihan sampai malam dan kostum yang digunakan bagus,” ucapnya.
Namun, lanjutnya, konsep pagelaran tersebut belum tertata dengan baik.
“Kurang suka dengan pamerannya, kurang tertata dengan baik,” tutur Zulfi.
Reporter: Rizki Gojali
Editor: Aida