• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Sabtu, 19 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Pesan Tersirat Tradisi Warak Ngendog

Warak Ngendog menyiratkan pesan mendalam agar masyarakat menyatukan identitas budaya yang multikultural

by Redaksi SKM Amanat
1 tahun ago
in Artikel
0
Warak Ngendog, Tradisi Warak Ngendog, Dugderan, Ramadan, Semarang, Makna Warak Ngendog
Ilustrasi tradisi warak ngendog di Semarang (boombastis.com)

Menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah sangat lekat akan tradisi Dugderan. Kemeriahan dalam tradisi Dugderan terdiri dari serangkaian acara seperti pasar malam, prosesi pengumuman awal Ramadan, bahkan kirab kesenian Warak Ngendog. Kemunculan Warak Ngendog sendiri dianggap sebagai simbol toleransi dalam perayaan Dugderan.

Warak Ngendog menjadi ikon yang dinanti oleh banyak kalangan, terlebih bagi masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Sebagai karya seni, Warak Ngendog memiliki berbagai nilai estetika, mulai dari ukurannya yang cukup besar, dihiasi dengan warna yang beragam, bahkan diarak oleh rombongan kirab khusus dan menjadi pusat perhatian di perayaan Dugderan.

Dari kemegahan dan keindahannya, Warak Ngendog menyimpan simbol-simbol filosofis. Banyak pesan yang dapat dikaji secara mendalam di dalamnya, dari penggunaan warna merah yang melapisi bagian kepala, lalu mulut yang terbuka lebar menampakkan gigi taring tajam yang merepresentasikan sifat marah, buas, dan rakusnya manusia. Selama menjalankan ibadah puasa nantinya, manusia harus bisa menetralisir sifat-sifat negatif tersebut.

Perjalanan menuju fitrah kemudian disimbolkan melalui bulu keriting menyerupai bulu pitik walik pada tubuh Warak Ngendog. Adapun harapan untuk menjadi suci dan bersih digambarkan melalui keberadaan telur atau endog di antara kedua kakinya. Telur menggambarkan simbol kesucian layaknya janin yang berada dalam kandungan.

Melalui penampilannya yang menarik, Warak Ngendog menggabungkan unsur kebudayaan yang berbeda. Hal ini menjadi sebuah pengingat bagi masyarakat untuk terus saling mengedepankan toleransi. Digambarkan dengan badan kambing, perumpamaan leher unta, dan kepala naga, Warak Ngendog telah memberikan kesan harmonis karena telah mempersatukan tiga kebudayaan yakni, Jawa, Arab, dan Tiongkok.

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Pengintegrasian ini menjadi bentuk simbolik dari akulturasi budaya yang ada di masyarakat, melalui terbentuknya objek budaya baru yang dapat diakui bersama oleh semua orang. Secara filosofis, Warak Ngendog menyiratkan suatu pesan mendalam agar masyarakat bersama menyatukan identitas budaya meski terlahir dari berbagai latar belakang yang multikultural.

Dengan demikian, Warak Ngendog tidak hanya memberikan pesan kepada umat muslim saja, tapi kepada seluruh masyarakat agar dapat menjaga diri dan saling toleransi demi keharmonisan antar umat beragama.

Penulis: Hikam Abdillah
Editor: Gojali

  • 1share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 1
Tags: dugderanmakna warak ngendogramadansemarangtradisi warak ngendokwarak ngendog
Previous Post

5 Lulusan Non IT UIN Walisongo Rintis Aplikasi Ojol “Finsend”

Next Post

Tabloid SKM Amanat Edisi 112 Tahun 2009

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read moreDetails
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Dosen Kebijakan Publik, Dosen UIN Walisongo, UIN Walisongo, Komunikasi Buruk, Pemerintahan Prabowo

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

24 Juni 2025
UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN MIT, Mahasiswa KKN, KKN

UIN Walisongo Terjunkan 2.100 Mahasiswa KKN MIT ke-20 di 140 Kelurahan Kabupaten Semarang

16 Juli 2025
kkn uin walisongo, kkn mit uin walisongo, uin walisongo, kkn 2025, kkn mit

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Keluhkan Adanya Kewajiban Katering dari Oknum Desa

12 Juli 2025
Saksi Ruang Keluarga, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Saksi Ruang Keluarga

22 Juni 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend