• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 13 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Perjumpaan dengan Orhan Pamuk

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
8 tahun ago
in Sastra
0

Baca juga

Suara Parau Tukang Koran

Gemuruh Kerinduan

Rumah Rapuh

Ekan Kurniawan (paling kanan) saat menjadi pemateri Kemah Sastra III Komunitas Lereng Medini (KLM), Mei lalu.

Perhatikan kata-kata ini: “Surga yang aku selalu ba­yangkan sebagai semacam perpustakaan yang besar.” Sebuah kalimat menarik dari Jorge Luis Borges (1899-1986) itu, tertulis di dinding depan sekretariat KLM (komunitas lereng medini), Boja.

Di situlah tempat Heri Chandra Santosa dan beberapa kawan yang lain mengelola perpustakaan “Pondok Maos Guyub” yang berdiri sekitar tahun 2006/2007 lalu. Ruangan itu kini dipenuhi berbagai macam buku sastra asing dan dibuka untuk umum.

Setelah melakukan perjalanan hampir satu jam dari kantor SKM Amanat untuk kepentingan wawancara, kami tiba di Boja. Suhu udara lumayan dingin bagi orang dari Nga­liyan. Sembari menunggu Heri, kami duduk  santai di teras rumah yang telah disulap menjadi perpustakaan dan tempat kegiatan sastra oleh Sigit Susanto.

Belum selesai saya menulis pesan singkat di layar ponsel, Heri sudah datang dengan motor kesayangannya. Kemudian kami masuk ke ruangan yang dipenuhi buku-buku dan beberapa foto penulis ternama terbingkai rapi di dinding-dinding perpustakaan. Sejak saat itulah, obrolan pecah.
Soal asal-usul Pondok Maos Guyub, Heri punya cerita sendiri tentang Sigit Susanto sebagai penggagas utama berdirinya perpustakaan. Katanya, ia (Sigit) berfikir, jika hanya menulis buku kemungkinan sedikit orang yang akan membaca. Tetapi dengan  mendirikan perpustakaan, banyak sekali masyarakat di sekitar yang akan mendapatkan manfaatnya. Sebab itulah, dia mendirikan sebuah perpustakaan.

“Dulu dia pernah merintis perpustakaan dengan bermodal anak ayam, buat beli buku,” katanya, Heri tampak bersemangat menceritakan kepada kami.
Menurutnya, meskipun masyarakat belum memiliki budaya baca yang tinggi, setidaknya dengan adanya perpustakaan, bisa menjadi ruang bagi masyarakat untuk mengak­ses buku bacaan gratis. Karena Pondok Maos Guyub merupakan satu-satunya perpustakaan yang bersifat sosial di daerah Boja.

Hari sudah sore, tapi waktu seolah tidak mempengaruhi teman saya untuk berhenti bertanya. Obrolan demi obrolan semakin menarik. secangkir kopi, dan beberapa makanan ringan yang dihidangkan sudah siap kami santap.

Sigit susanto sebagai perintis Pondok Maos Guyub memiliki kuasa menempati pucuk pimpinan perpustakaan. Tetapi dia memberi wewenang penuh pada Heri untuk mengelola semua kegiata perpustakaan dan acara-acara sastra, karena saat ini dia tinggal di Switzerland.

Harapannya, dengan perpustakaan ini masyarakat bisa guyub berteduh,  mendapatkan asupan-asupan bacaan, ilmu pengetahuan, dan semacamnya. Itulah mengapa, perpustakaan ini diberi nama Pondok Maos Guyub. Selain  itu, bisa menjadi semacam pemantik tumbuahnya perpustakaan-perpustakaan baru di tempat lain.
“Semoga menginspirasi,” kata Heri.

Di perpustakaan ini koleksi buku umum semua ada, mayoritas sastra, terutama sastra asing. Rata-rata koleksi buku atau karya sastra yang dipilih merupakan buku-buku bagus, seperti karya Orhan Pamuk, Franz Kafka, Jhon Stainbeck, Hemingway, Gabriel Garcia Marques, Mario Vegas Lorca dan lainnya. khusus literatur asing, Sigit Susanto langsung mendatangkan dari Swiss.

Pada akhir Juli lalu, kami menghubungi Sigit Susanto via Facebook, katanya, ada beberapa yang menjadi keistimewaan perpustakaan Pondok Maos Guyub bila diban­dingkan de­ngan perpustakaan lain. Pertama, di sana ada novel Orhan Pamuk yang berjudul Mein Name ist Rot, mendapat tanda tangan dari Orhan Pamuk ketika launching bukunya “The Museum Of Innocence” di Swiss. Dan inilah yang menjadi pembeda de­ngan perpustakaan lain di Indonesia.

“Belum tentu mereka punya koleksi novel lengkap dengan tanda tangan penulisnya,” balasnya, saat dihubungi melalui pesan singkat.

Kedua, keseluruhan koleksi ada tiga kategori buku bahasa Inggris-Jerman dari yang klasik sampai kontemporer. Seperti karya Goathe, Shakespeare, Dostojewski, Leo Tolstoy dan Umberto sampai Murakami untuk yang kontemporer. Ada pula beberapa karya Salman Rushdie, Satanic Verses. Tapi novel ini disimpan tersendiri, tidak dipajang di rak.

Pengelola perpustakaan, menyi­asati  warga sekitar, khususnya anak-anak,  agar tertarik membaca buku, heri dan kawan-kawannya mempunyai cara lain. Mereka membikin taman baca (Kebun Sastra Guyub) atau rumah pohon, ada beberapa gasebo dan perpustakaan pohon yang juga disediakan buku-buku.

Selain menyediakan ruang baca berupa rumah pohon dan taman, pengelola perpustakaan juga rutin mengadakan acara ngaji sastra setiap satu minggu sekali. Hanya saja, kegi­atan rutinan ini memakan waktu cukup lama, tiga tahun. Karena buku yang dikaji sastra asing.
“setiap kali diskusi hanya menyelesaikan satu halaman, karena ada istilah yang sulit dipahami,” kata Heri.

Ketika ditanya soal respon masyarakat, Heri mengakui jika minat baca belum tumbuh subur. Ia menyadari bila untuk menumbuhkan budaya membaca di masyarakat sangatlah sulit. Tetapi paling tidak, Pondok Maos Guyub menjadi sarana untuk mengenalkan, mengajak dan sebagai laboratorium bersama.

Sistem peminjaman buku pun terbilang mudah, karena pihak perpustakaan menganut prinsip kejujuran. Siapa saja boleh meminjam buku dengan cara melakukan proses peminjaman sendiri, dari pencatatan di daftar peminjam buku hingga batas waktu pengembaliannya. Hal ini dimaksudkan, sebagai gerakan kecil untuk meneguhkan bahwa ilmu pengetahuan melebihi apapun untuk modal masa depan.

“Semoga masyarakat menularkan budaya baca bagi anak-anak,” kata Heri di akhir wawancara. Kemudian kami bergegas menuju Rumah Pohon dan menghabiskan sore di sana.

Hasan Tarowan

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Previous Post

4 Kriteria Artikel yang Baik Penugasan PBAK

Next Post

Yang Harus Dilakukan ketika Merasa Salah Jurusan

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Suara Parau Tukang Koran, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat
Puisi

Suara Parau Tukang Koran

by Earnest Sherin
16 Mei 2025
0

...

Read more
Gemuruh Kerinduan, Puisi Kerinduan, Puisi Soeket Teki, Kampoeng Sastra Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Gemuruh Kerinduan

4 Mei 2025
Rumah Rapuh, Puisi keluarga, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Rumah Rapuh

13 April 2025
Tuan Senja, Puisi senja, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Tuan Senja

11 April 2025
Gelebah Tanpa Arah, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Gelebah Tanpa Arah

28 Maret 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
hmj pgmi, pgmi uin walisongo, haekal adha, manfaat ai, seminar internasional, uin walisongo

HMJ PGMI Hadirkan Haekal Adha Jelaskan Definisi dan Manfaat AI dalam Kehidupan

6 Juni 2025
nur eliana rosyadah, seminar nasional career boost, seminar formakip, formakip uin walisongo, uin walisongo

Nur Eliana Rosyadah Uraikan Tips Sukses Berkarir di Dunia Kerja

21 Mei 2025
uin walisongo, ppg uin walisongo pengukuhan ppg, pengukuhan guru profesional, ppg 2025

UIN Walisongo Resmi Kukuhkan 749 Guru PAI Profesional PPG 2025

30 Mei 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend