Amanat.id- Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) wilayah Jawa Tengah gelar Seminar Tanggap Bencana sebagai bentuk memperingati hari kesehatan mental sedunia, Sabtu (26/10/2019).
Bertempat di Aula lantai 3 Gedung FPK acara tersebut mengangkat tema bertajuk “Millenial tanggap bencana” dibuka langsung oleh Dekan FPK, Syamsul Ma’arif.
Dalam sambutannya, Dekan FPK mengatakan tujuan diselenggarakannya acara ini guna memuat sinergi antara Akademisi dan Praktisi Psikolog dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Utamanya yang terkait resiko kebencanaan.
“Terutama terkait resiko kebencanaan. Mengingat Indonesia termasuk daerah rawan bencana,” lanjutnya.
Ia juga berharap setelah terselenggaranya seminar tersebut FPK UIN Walisongo bersama Praktis HIMPSI dapat membentuk tim relawan yang tanggap dan dibutuhkan ketika bencana.
“UIN Walisongo sebagai Green University perlu terdepan mengawal gagasan dan berkontribusi nyata dalam tanggap bencana,” tuturnya.
Sebagai pemateri hadir Dinar Jati Nugroho sebagai perwakilan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng.
Ia menyampaikan bahwa paradigma tentang kebencanaan adalah “Save More Lives”.
“Harus berubah kearah disester risk reduction dan perlu belajar pada kasus Great Hansin Earthquake 1995,” paparnya.
Selain itu pemateri kedua, Oys Alkhaerany sebagi Ketua HIMPSI Jateng menyampaikan bahwa HIMPSI Jateng sepakat untuk nantinya bersama-sama para Ilmuan dan Praktisi Psikologi HIMPSI berkolaborasi dalam meminimalisisr resiko dan dampak bencana kepada korban.
“Utamanya nanti pada fase rekonstruksinya,” tuturnya.
Menurut data yang berhasil dihimpun Amanat.id kegiatan yang turut dihadiri praktisi dan akademisi Psikologi se-Jateng itu setelah seminar akan lanjut dengan Workshop “Psychological First Aid” untuk penyiapan relawan. Acara tersebut berlangsung selama 20 jam tatap muka (26-27).
Reporter: Liviana