• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Rabu, 7 Juni 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Penulis Menjerat Gus Dur: Jadilah Orang yang Berani Mengungkap Sejarah

Saat akan menulis mengenai konspirasi penurunan Gus Dur, orang tuanya dengan tegas melarang.

Rizki Nur Fadilah by Rizki Nur Fadilah
3 tahun ago
in Varia Kampus
0
Virdika Rizky Utama menceritakan proses pengumpulan data bukunya Menjerat Gus Dur, dalam  acara diskusi publik nasional di Auditorium  Kampus III UIN Walisongo, Selasa (18/2/2020) (Amanat/Yessi).

Amanat.id– Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LP2M) gelar acara diskusi publik nasional dan bedah buku “Menjerat Gus Dur”. Acara tersebut menghadirkan penulis buku, Virdika Rizky Utama, Sahabat Gus Dur, Pendeta Tjahyadu Nugraha, dan Ketua bidang umum hubungan internasional di Gerakan Pemuda Anshor Abdul Aziz Hasyim Wahid sebagai pemantik diskusi, Selasa (18/2/2020).

Bertempat di Auditorium II Kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Virdika Rizky Utama memaparkan perjalanan jurnalistiknya selama menulis buku Menjerat Gus Dur.

Virdi, mengungkapkan halangan terbesar dari karya adalah waktu. Ia mendapat dokumen konspirasi pelengseran Gus Dur pada Oktober tahun 2018. Namun ia baru memulai risetnya pada 2019.

Ia mengatakan saat akan menulis mengenai Gus Dur, orang tuanya dengan tegas melarang. Karena itulah ia mengaku sempat berhenti menulis, Namun akhirnya ia melanjutkannya kembali tanpa sepengetahuan orangtuanya.

“Udah nggak usah macem-macem kita ini orang biasa,” kata Virdika menirukan ucapan ibunya.

Baca juga

Ade Bhakti; 5 Cara Meningkatkan Personal Branding bagi Mahasiswa

Pentas MorSa, Kolaborasi Teater ASA dengan Beberapa Teater UIN Walisongo

Saeroni; Kurangnya Keterlibatan Laki-Laki dalam Isu Gender

Selama proses pengumpulan data ia banyak mendapat teror dan ancaman-ancaman kecil. Salah satunya, Virdi mengaku pernah mendapat ancaman saat wawancara dengan Amien Rais.

“Sewaktu saya ingin menggali data dari Amien Rais, dia meminta saya memberitahu darimana saya mendapat dokumen itu. Saya bilang tidak bisa, karena menurut kaidah jurnalistik, kalau narasumber tidak mau diketahui identitasnya, maka tugas saya untuk melindungi dia. Dan saat itu Amien Rais berkata, kalau saya tidak mau memberitahu maka saya tidak akan bisa keluar dari rumahnya,” jelasnya.

Ibrah Kisah Gus Dur

Mahasiswa lulusan Pendidikan Sejarah itu memaparkan banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Gus Dur. Pertama politik itu bukan alat perebut kekuasaan.

“Yang kita bisa belajar dari Gus Dur yaitu, pertama politik bukan perebut kekuasan, politik untuk menyejahterakan masyarakat. Misal dalam 20 bulan Gus Dur menjabat sebagai presiden, ia mampu meletakkan fondasi terbesar yakin pengakuan terhadap umat minoritas, ini terbukti bahwa Gus Dur bukanlah politikus melainkan seorang negarawan,” papar Virdi.

Kedua, lanjut Virdi, Gus Dur bukan orang yang ambisius politik.

“Gus Dur adalah Presiden di masa yang tepat. Gus Dur naik dalam politik itu bukan karena ambisi politik, kalau itu amabisi politik seharusnya Gus Dur pasti menyiapkan infrastruktur politik untuk memepertahankan jabatannya, tapi Gus Dur tak melakukannya,” tambahnya.

Virdi dalam materinya menyayangkan individu Bangsa Indonesia minim keberanian untuk mengungkap sejarah. Padahal di era jaringan informasi yang sangat luas seperti ini, harusnya daya pikir anak muda bisa lebih kritis.

“Saya senang bisa menemukan fakta-fakta kisah Gus Dur. Saya harap fakta-fakta yang telah disebutkan mampu mendukung kurikulum di pesantren, saya juga berharap bisa menginspirasi khususnya kalangan pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa,” harapnya.

Ia juga menambahkan pentingnya meluruskan sejarah oleh generasi muda. Baginya, Menulis sejarah itu dengan keikhlasan, bukan dengan dendam, bukan untuk menimbulkan perpecahan tapi untuk mengungkap kebenaran yang kemudian bisa diambil sebuah pelajaran.

“Karena menulis Sejarah itu dengan keikhlasan apa adanya, bukan dengan dendam,” tutup Virdi.

Reporter: Rizki Nur Fadhilah
Editor: Liviana

  • 1share
  • 0
  • 1
  • 0
  • 0
Tags: diskusi publiklp2m uin walisongomenjerat gus duruin walisongoVirdika Rizky
Previous Post

SK Kepengurusan WSC yang Terancam Ditahan

Next Post

Pentingnya Meluruskan Sejarah Menurut Romo Tjahyadi

Rizki Nur Fadilah

Rizki Nur Fadilah

Related Posts

Ade Bhakti, Personal Branding, UIN Walisongo
UIN Walisongo

Ade Bhakti; 5 Cara Meningkatkan Personal Branding bagi Mahasiswa

by Redaksi SKM Amanat
6 Juni 2023
0

...

Read more
Pentas MorSa, UIN Walisongo

Pentas MorSa, Kolaborasi Teater ASA dengan Beberapa Teater UIN Walisongo

31 Mei 2023
Saeroni, UIN Walisongo

Saeroni; Kurangnya Keterlibatan Laki-Laki dalam Isu Gender

30 Mei 2023
Nur Khasanah, UIN Walisongo

Alasan di Balik Maraknya Kekerasan PRT Menurut Nur Khasanah

30 Mei 2023
Ajeng Pangesti, UIN Walisongo

Ajeng Pangesti: Pekerja Rumah Tangga sebagai Penunjang Pekerjaan Lain

30 Mei 2023

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Parkir NCF UIN Walisongo, UIN Walisongo

Pengguna Jalan Terganggu Akibat Sosialisasi Parkir NCF UIN Walisongo Tidak Tersebar Luas 

25 Mei 2023
Syauqiy, UIN Walisongo, 6 hal penghambat komunikasi

6 Hal Penghambat Berkomunikasi di Depan Publik

11 Mei 2023
Foto Anindya Raihan Bhagaskara, Wisudawan terbaik FPK UIN Walisongo, Selasa (23/05/2023). (Dok. Khusus).

Persiapkan Skripsi Sejak Semester 5, Raihan Jadi Wisudawan Terbaik FPK

24 Mei 2023
Pegawai Bank Jateng Syari’ah, M. Irwansyah Wijaya, UIN Walisongo, SEMILOKA

Irwansyah Jelaskan Manfaat dari Personal Branding

11 Mei 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend