Wakil Dekan I Fakultas Syariah dan Hukum Sahidin. (Sumber: elsaonline.com) |
Skmamanat.com – Prosesi Wisuda Program Sarjana ke-72 UIN Walisongo telah usai. Dalam acara yang diselenggarakan di Auditorium II itu juga disebutkan wisudawan terbaik tingkat universitas maupun fakultas.
Baca juga: UIN Walisongo Lepas 968 Wisudawan
Namun seusai acara, foto Lutfi Nur Fadilah mendadak viral di status whatsapp mahasiswa UIN Walisongo. Lutfi adalah mahasiswi yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 yang sama persis dengan wisudawan terbaik UIN Walisongo, Nadea Lathifah Nugraheni. Mereka merupakan mahasiswi dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH).
Di foto yang viral tersebut bernada menyayangkan Lutfi yang tidak disebut dalam acara wisuda. Padahal ia memiliki IPK tinggi.
Di dalam foto tertulis ‘Lutfi Nur Fadhilah adalah pemilik IPK 3,94 yang nilainya sama dengan wisudawan terbaik UIN WS, dan saat perhelatan kemarin namanya satu kalipun tidak tersebut’.
Status viral di kalangan mahasiswa UIN Walisongo |
Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan FSH Sahidin menjelaskan, semua telah diukur dan dipertimbangkan dengan matang. Penetapan wisudawan terbaik dengan IPK yang sama bukan kali ini saja.
Keputusan ini telah melewati rapat Dekan dan Kepala Jurusan di lingkungan FSH.
“Semuanya sudah melalui proses, kami juga membandingkan dari IPK, tahun masuk, dan nilai skripsi. Ternyata semuanya sama,” jelasnya.
Pihak fakultas kemudian membandingkan dengan faktor-faktor lainnya, seperti bahasa skripsi, umur, dan organisasi yang digeluti wisudawan.
“Akhirnya dibandingkan lagi bahasa skripsinya, ternyata punya Nadea menggunakan bahasa Inggris, sedangkan Lutfi menggunakan bahasa Indonesia. Tidak hanya itu, kita juga membandingkan diranah organisasi,” ungkap Sahidin.
Nadea juga mendapatkan predikat skripsi terbaik oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo.
Tak hanya itu, Sahidin juga menambahkan, umur juga mempengaruhi dalam proses penentuan wisudawan terbaik. Saat di cek kembali ternyata umur Nadea lebih muda dari Lutfi.
“Jadi tidak ada kekeliruan dalam menentukan kebijakan ini,” kata Sahidin.
Sementara itu, Lutfi tidak pernah mempermasalahkan keputusan ini. Baginya gelar wisudawan terbaik itu hanya saat ceremony semata. Ia lebih berharap ilmu yang di dapat selama kuliah di UIN Walisongo bermanfaat baginya dan orang banyak.
Lutfi paham betul, pihak fakultas telah mempertimbangkan matang-matang terkain wisudawan terbaik.
“Saya sih enggak masalah, hanya teman-teman dekat yang tahu IPK saya sama dengan Nadea dan meluapkan perasaan mereka lewat status-status Whatsapp,” ujarnya.
Mahasiswi asal Bojonegoro ini juga mengungkapkan bahwa niatnya kuliah untuk mencari ilmu. Tidak untuk mengejar IPK tinggi.
Ditanya soal respon orang tua tentang hal ini, Lutfi mengatakan tidak masalah.
“Orang tua saya tahu tentang ini, tapi beliau tidak mempermasalahkannya, yang penting bagi beliau adalah prestasi anaknya baik,” ujar Lutfi.
Reporter: Afifah Kamaliyah
Editor: Khanif Maghfiroh