Dilansir dari unicef.org, kesehatan mental adalah kondisi di mana batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Kesehatan mental seseorang sangat memengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan bertindak. Ketika mental dalam keadaan sehat dan stabil, maka stress akan lebih mudah ditangani serta menjalin hubungan dengan orang lain akan terasa lebih mudah.
Selain mental yang sehat dan stabil, setiap orang juga memiliki tiga aspek kebutuhan dasar psikologis yang harus dipenuhi menurut teori determinasi diri, yakni aspek kompetensi (competence), keterkaitan (relatedness), dan kemandirian (autonomy). Ketiganya menjadi sumber dasar yang berkaitan dengan keterlibatan individu untuk mengeksplorasi banyak hal baru.
Kebutuhan akan kompetensi didasarkan pada pengalaman akan keberhasilan dalam upaya, tugas, dan hasil seseorang, sedangkan kebutuhan akan keterkaitan mengacu pada memiliki hubungan yang tulus, hangat, responsif, penuh perhatian, serta timbal balik dengan orang lain yang penting. Lalu terakhir ada kebutuhan akan kemandirian yang didasarkan pada pengalaman kemauan, perasaaan bebas, mampu memilih di antara pilihan, dan mengambil keputusan sendiri.
Dalam hal ini, aspek keterkaitan berperan penting dalam kedekatan psikologis ayah-anak, utamanya remaja perempuan dengan kesehatan mental yang mereka miliki. Keterkaitan hubungan antara ayah dan anak dapat memengaruhi hasil sosial, kognitif, emosional, perilaku serta fisik anak.
Penelitian mengenai praktik pengasuhan ibu terhadap anak selama ini lebih familiar dibandingkan antara ayah dan anak. Namun, dalam dua dekade terakhir terdapat peningkatan minat ilmiah terhadap penelitian hubungan di antara keduanya.
Kedekatan Psikologis Ayah-Anak
Teori Kebutuhan Psikologis Dasar menyatakan bahwa orang tua mempunyai peran penting dalam mendukung atau memenuhi kebutuhan psikologis dasar seorang anak. Dalam hal kedekatan psikologis ayah-anak, sebuah penelitian dari Journal of Adolescence pada tahun 2018 mengemukakan bahwa kualitas hubungan ayah-anak memberikan banyak kontribusi penting terhadap penyesuaian anak di berbagai bidang serta secara signifikan memengaruhi kesehatan mental anak, utamanya remaja perempuan.
Sebagai contoh, sebuah temuan dari Studi Nilai Anak Turki menunjukkan bahwa pada tahun 2000-an ketika pola keluarga patriarki melemah, ada nilai psikologis anak yang meningkat dibanding tahun 1970-an. Kondisi sosial, budaya, dan perubahan hukum menjadikan orang tua di masa kini merekonstruksi peran ayah untuk lebih berkomitmen dalam mengasuh anak dibanding hanya membantu ibu dalam prosesnya.
Kedekatan psikologis ayah-anak akan menumbuhkan rasa aman bagi keduanya, terutama anak untuk berbagi tawa dan derita. Rasa percaya yang diberikan oleh seorang ayah akan memberi tuntunan dan memberikan anak rasa bebas dalam menentukan pilihan. Selain itu peran ayah dalam pengasuhan anak akan mengurangi risiko terjadinya masalah perilaku, emosi, kesehatan, serta fungsi kognitif anak di kemudian hari.
Kesehatan Mental Anak
Hubungan ayah-anak yang dekat, hangat, dan responsif sedari bayi hingga dewasa memiliki pengaruh yang beragam dan signifikan terhadap kemampuan anak untuk menyesuaikan diri, terutama pada anak perempuan.
Pada masa remaja, komunikasi yang positif antara ayah dan anak dapat meningkatkan kepercayaan diri, penyesuaian sekolah yang baik, serta depresi yang lebih rendah.
Selain itu, sebuah penelitian cross-sectional juga menunjukkan bahwa keterlibatan seorang ayah dalam pengasuhan anak dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis lebih tinggi serta tingkat emosional yang lebih rendah.
Di penelitian lain yang berasal dari Bielefeld Longitudinal Study tahun 2000 ditemukan bahwa hubungan orang tua dan anak yang dekat secara emosional selama masa remaja awal dan awal masa dewasa, akan membentuk harga diri yang lebih tinggi pada anak laki-laki dan perempuan pada 17 dan 20 tahun kemudian. Lalu sejumlah hasil penelitian pada masa dewasa anak perempuan menghasilkan kesuksesan akademis yang tinggi, tingkat keterikatan pasangan yang lebih tinggi, kepuasan hubungan romantisme yang lebih besar, harga diri yang lebih tinggi, membuat keputusan seksual yang sehat serta dapat menurunkan tingkat depresi, kecemasan, stress dan gangguan makan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak juga mempunyai peran yang penting selain peran ibu. Kedekatan psikologis antara ayah dan anak secara tidak langsung akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih baik dan juga sehat secara mental.
Alvi Ainal Mardiyah