Sujiwo Tejo (kanan) dan Buya Kamba (kiri) dalam acara bedah buku Tuhan Maha Asyik, Auditorium 2 kampus III UIN Walisongo, Senin (13/11) (Amanat/Najib) |
Skmamanat.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) adakan bedah buku Tuhan Maha Asyik di Auditorium 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang, Senin (3/11). Acara itu turut mengundang Sujiwo Tejo, budayawan sekaligus penulis asal Jember, dan Buya Kamba, penulis juga dosen Tasawuf di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung.
Kamba menyampaikan hal yang melatarbelakangi penulisan buku Tuhan Maha Asyik bersama Tejo, karena mereka memiliki kesamaan pemikiran tentang Tuhan. Baginya Tuhan tidak bisa difikirkan melainkan harus ditemukan, dan penemuan tersebut merupakan pengalaman yang asyik.
“Pada intinya manusia bisa mencari Tuhan dengan caranya sendiri,” tambah Kamba.
Kamba juga menyampaikan bahwa penulisan buku tersebut terinspirasi dari kedamaian batin dan jiwa yang menjadi dasar agama. Menurutnya dengan beriman seseorang akan memiliki kedamaian.
Tejo juga menyampaikan cara mengakui keberadaan Tuhan, beriman harus didasari dengan rasa senang. Baginya Tuhan itu ada jika dia berfikir bahwa Tuhan itu ada, terpenting rasanya kepada Tuhan tetap ada.
“Hubugan seseorang dengan Tuhan itu tergantung persepsi diri masing-masing,” pungkas Tejo.
Reporter : Anisa Fitri Rachela
Editor : Wiwid Sakti