Amanat.id- Latifatul Munawaroh terkejut ketika melihat lahan gundul di jalan penghubung antara kampus 2 dengan kampus 3 atau yang biasa dikenal warga Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dengan sebutan “Juras” (Jurang asmara) pada Senin, (11/04/2022).
Mahasiswi Kampus 2 prodi Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI) ini mengatakan bahwa sekarang tempat tersebut menjadi gersang, panas, dan berdebu ketika siang hari akibat ditebanginya pohon-pohon besar di Juras.
“Setelah pohonnya ditebangi lahan tersebut kini jadi gersang, apalagi ketika siang hari lewat di daerah situ panas banget dan berdebu sekali,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala Bagian (Kabag) Umum, Nurrohman menjelaskan jika penebangan pohon tersebut dilakukan atas perintah Rektor UIN Walisongo, Imam Taufik.
“Penebangan pohon sendiri dilakukan atas perintah dari atasan, sebab mendapat komplain dari warga Bank Niaga terkait daun-daun yang jatuh seringkali mengotori lingkungan Bank Niaga,” ujarnya.
Selain itu, Nurrohman menambahkan bahwa penebangan tersebut memang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat ranting pohon yang rapuh.
“Pohon-pohon yang berada di tempat tersebut bukanlah pohon lindung melainkan pohon sengon. Jadi kita tebang karena sudah rimbun dan untuk mencegah terjadinya ranting roboh seperti yang pernah terjadi pada mobil UIN yang tertimpa ranting pohon sengon di depan masjid kampus 3,” tambahnya.
Ia juga membantah terkait tudingan yang mengatakan bahwa akan dibangun gedung baru di lahan tersebut.
“Penebangan itu terjadi kurang lebih sekitar satu minggu yang lalu, karena mencari penebang pohon itu tidak mudah jadi kami sekalian menebangi pohon-pohon rimbun yang beresiko bukan karena ingin membangun gedung lagi,” bantahnya.
Terkait dengan permasalahan lahan yang gersang, Kabag tersebut mengatakan jika akan diadakan penghijauan kembali dalam waktu dekat ini.
“Pasti akan diadakan penghijauan kembali, untuk waktunya dalam dekat ini setidaknya setelah lebaran kami akan mengadakan penghijauan kembali di lahan tersebut,” pungkasnya.
Reporter: Rani Nur Latifah