Amanat.id- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan acara Conference on Women’s Empowerment dengan tema “Eksistensi Perempuan dalam Paradigma People Centered Development” di Gedung Teater Kyai Saleh Darat Kampus 3, Senin (20/03/2023).
Acara ini menghadirkan Staff Khusus Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI), Hindun Anisah menjadi salah satu pembicara.
Hindun menyampaikan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkarier.
“Bekerja itu bisa untuk laki-laki dan perempuan. Perempuan boleh berkarier asalkan memang berasal dari keputusan dirinya sendiri secara sadar, tanpa unsur paksaan dari orang lain,” ujar Hindun.
Lebih lanjut, ia menyebutkan beberapa sektor pekerjaan yang didominasi oleh perempuan.
“Pertama, sektor domestik. Kedua, sektor formal, dan terakhir ada sektor informal. Perdagangan dan jasa menjadi lingkup pekerjaan yang banyak dilakukan oleh perempuan,” ucapnya.
Tantangan Wanita Karier
Melihat era sekarang, Hindun memberikan kejelasan akan tantangan bagi perempuan yang berkarier.
“Perempuan yang bekerja memiliki tantangannya sendiri. Pertama, budaya patriarki masih sangat kuat. Kedua, pelecehan seksual. Ketiga, perempuan mendapatkan nominal upah yang lebih rendah daripada laki-laki,” tuturnya.
Selain itu, Hindun menuturkan beberapa permasalahan bagi perempuan dalam berkarier.
“Opportunity, rendahnya kualitas tenaga kerja perempuan, belum lagi beberapa orang masih tertinggal dengan teknologi di era digitalisasi ini,” lanjutnya.
Hindun memaparkan kebijakan pemerintah yang bisa dilakukan sebagai wujud perlindungan kerja bagi siapapun.
“Kebijakan protektif seperti adanya cuti melahirkan dan cuti hamil. Kebijakan kuratif dengan memberikan perlindungan kepada tenanga kerja. Lalu, kebijakan non-diskriminasi di mana semuanya harus berkeadilan,” pungkasnya.
Reporter: Anggy Anggraini
Editor: Shinta Ayu Aini