Eksistensi dengan membagikan momen kebahagiaan ke media sosial adalah hal yang lumrah. Banyak orang bisa melihat dan bebas menerjemahkan maknanya. Terkadang, karena fokus melihat yang dilakukan orang lain, tanpa disadari kita akan mengikuti standar yang mereka buat.
Akibat terfokus pada standar orang lain, muncul sikap berlomba-lomba untuk menjadi unggul dalam standar itu sengan berbagai cara. Padahal, ukuran kebahagiaan, kesuksesan, dan kecantikan atau ketampanan bagi setiap orang sejatinya berbeda.
Saat terlalu hanyut untuk mengikuti standar tersebut, bisa jadi kita kehilangan arah dan melupakan diri sendiri. Kemudian saat menghadapi suatu kegagalan, justru menyalahkan diri sendiri dan menempatkan diri kita seperti musuh.
Agar tidak terjebak pada situasi yang memandang negatif diri sendiri, perlu pemahaman mengenai konsep self love. Menurut Psikolog Deborah Khosaba, self love adalah kondisi ketika seseorang dapat menghargai diri sendiri dengan mengapresiasi dan mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spiritual, fisik, dan psikologis.
Ditinjau dari definisinya, praktik self love yang tidak tepat akan membuat seseorang terkesan mementingkan dirinya sendiri. Lantas, seberapa pentingkah self love?
Urgensi Self Love
Tentunya tidak semua orang percaya dengan konsep mencintai diri sendiri atau self love. Ada beberapa orang yang menganggap bahwa mencintai diri sendiri bentuk keegoisan. Padahal, menurut Psikolog dari Personal Growth, Monika Sulistiawati mengungkapkan bahwa self love adalah usaha untuk menerima diri sendiri apa adanya.
Menerima segala kekuraangan, ketidakmampuan, dan kegagalan diri sendiri memerlukan proses yang panjang. Proses ini tidak semudah yang diucapkan. Namun, dengan ini kita tidak akan hanyut mengikuti standar orang lain.
Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Sebab, saat melihat kelebihan orang lain, kita akan selalu merasa kurang dan tidak puas dengan diri sendiri. Di satu sisi, perasaan tidak puas ini dapat memicu semangat untuk upgrade diri.
Namun, di sisi lain, juga bisa menimbulkan rasa rendah diri, sehingga tidak bisa mengembangkan diri. Maka, perlu untuk mengenali dan menerima kelebihan dan kelemahan diri.
Self love dapat diwujudkan dengan mengenali dan mengasah kelebihan; alih-alih fokus meratapi kelemahan.
Hargai Segala Pencapain dan Kegagalan
Memaafkan kesalahan diri sendiri mungkin tidak lebih mudah dari memaafkan orang lain. Perlu kita sadari, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Langkah selanjutnya adalah memaafkan. Kita perlu berdamai dengan masa lalu, termasuk kegagalan dan kesalahan yan diperbuat. Alih-alih menyalahkan diri sendiri, alangkah lebih baik menjadikannya sebagai pengalaman dan bahan evaluasi.
Karena satu kesalahan, apakah kita akan terus berdiri di titik yang sama? Jika tidak dapat melangkah kedepan berarti kita tidak belajar dari kesalahan.
Melihat pencapaian diri merupakan bentuk kepedulian terhadap diri sendiri. Hal-hal sederhana, seperti bisa on time dalam menyelesaikan tugas, tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa, dan sebagainya. Coba perhatikan hal-hal baik yang sudah bisa dilakukan, agar kamu bersemangat untuk menjadi lebih baik setiap hari.
Pada dasarnya self love tidak memiliki batasan dalam pengimplementsiannya. Ada banyak cara untuk melakukan self love. Merawat, memeperbaiki diri, membekali diri dengan pengetahuan, credibility, skill di bidang tertentu merupakan salah satu dari bentuk self love.
Penulis: Falenti Nikmatul Anisyah