Amanat.id- Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN)Walisongo, mengadakan Seminar Nasional bertema “Potensi Zakat dalam Pengembangan Masyarakat Islam” di ruang Teater gedung Islamic Bank Development (IsDB) Sosial Humaniora (Soshum), Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Selasa, (14/06/2022).
Pendiri lembaga Rumah Zakat, Nur Efendi selaku narasumber utama, menjelaskan keadaan ekonomi Indonesia yang melemah selama Pandemi Covid-19.
“Ekonomi Indonesia terus menurun, dan menyebabkan naiknya angka kemisikinan, data BPS (red. Badan Pusat Statistik) menunjukkan per September 2021 jumlah penduduk miskin RI capai 26,5 juta jiwa,” tuturnya.
Dalam hal ini Efendi memaparkan posisi strategis zakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi.
“Berdasarkan sebuah survei oleh Baznas (red. Badan Amil Zakat Nasional), pada tahun 2021, potensi zakat nasional Indonesia seharusnya mencapai 238 triliun. Namun, hanya beberapa persen saja (yang masuk), masyarakat yang berperan membuat potensi tersebut menjadi nyata dengan berzakat,” imbuhnya.
Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan kolaborasi antara peran negara, lembaga zakat, dan kesadaran masyarakat.
“Bahkan Presiden Indonesia telah merilis program Bank Wakaf Mikro, ini sekaligus bentuk keikutsertaan peran negara, serta lembaga zakat, contohnya, BAZNAS, LAZISNU, dan Rumah Zakat, untuk mengatasi kesenjangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kesadaran masyarakat juga diperlukan,” ucapnya.
Efendi menuturkan, Rumah Zakat yang ia kelola telah efektif menaikkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat yang saya terapkan di lembaga Rumah Zakat, telah menghasilkan output positif, sebesar 15% masyarakat Indonesia telah keluar dari kemiskinan,” tutupnya.
Reporter: Shinta Ayu A.